Panik menimbun pohon obat di tengah ketakutan virus memakan korban


Hallo sahabatku, INFO - BLOGGER CANGA'AN, Kita jumpa lagi Pada Artikel ini. Pada hari ini , saya telah siap membagikan artikel sederhana buat anda. Yang anda baca kali ini dengan judul Panik menimbun pohon obat di tengah ketakutan virus memakan korban, Kami berharap isi postingan Artikel kesehatan, ini bisa bermanfaat buat kita semua.

Baca juga




Sementara tak sedikit warga Jakarta berbondong-bondong ke toko-toko untuk membeli persediaan medis sehabis pemberitahuan permasalahan virus coronavirus pertama (COVID-19) di negara itu , tak sedikit orang di daerah lain bereaksi dengan menimbun pohon herbal serta pohon obat yang konon manjur/tepat mencegah infeksi virus.

Namun, perbuatan bagai pembelian panik sudah mengambil tol pada jamu (jamu tradisional) vendor, yang baru-baru mengeluh bahwa harga bahan mutlak untuk minuman mereka, bagai jahe merah, sudah melonjak.

Sumini, penjual jamu di Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, meratapi lonjakan harga baru-baru ini.

“Harga jahe merah merupakan yang paling terpengaruh, naik dari Rp 30.000 [US $ 2,10] per kilogram berubah Rp 50.000 per kg. Harga untuk kencur [aromatik jahe] naik dari Rp 35.000 per kg berubah Rp 42.000 per kg. Serta selanjutnya temulawak [jahe Jawa], yang sebelumnya dipasarkan seharga Rp4.000 per kg, kini dipasarkan seharga Rp12.000 per kg, ”kata Sumini pada hari Selasa bagai dikutip oleh kompas.com .

Dia berbicara pohon merupakan bahan mutlak empon-empon (rempah-rempah yang dikemas untuk membikin minuman). 

Minuman ini berubah amatlah terkenal sehabis penelitian baru-baru ini oleh Chairul Anwar Nidom dari Universitas Airlangga di Jawa Timur yang mengklaim bahwa mengkonsumsi minuman tradisional bisa menambah kekebalan seseorang kepada penyakit.
 

Chairul berbicara empon-empon mengandung curcumin, zat yang biasa ditemukan dalam kunyit, serta mungkin, oleh itu dikarenakan itu, menolong mencegah badai sitokin - pembuatan berlebih sel-sel kekebalan serta senyawa pengaktifnya - di paru-paru.

“Sitokin sebetulnya mempunyai tujuan positif, tetapi mempunyai efek samping negatif, yang bisa menyebabkan kerusakan pada sel di sekitarnya. Sitokin berikut yang menyebabkan tubuh memanas saat/ketika seseorang terinfeksi kuman, ”katanya.

Minuman tradisional ditemukan mempunyai efek obat kuat pada meringankan gejala flu burung. Universitas bakal melakukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah minuman tersebut mempunyai efek yang sama pada virus corona baru. (rfa)



Itulah tadi Artikel Panik menimbun pohon obat di tengah ketakutan virus memakan korban
telah saya bagikan buat anda di hari ini, Semoga artikel Panik menimbun pohon obat di tengah ketakutan virus memakan korban yang saya bagikan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat buat anda semua. Oke, sampai disini dulu yaaaah....Lain kali jumpa di postingan artikel berikutnya.

Oh ya , sebelum anda meninggalkan halaman ini mungkin beberapa artikel DIbawah ini juga menarik untuk anda baca:

Terimakasih anda telah membaca artikel Panik menimbun pohon obat di tengah ketakutan virus memakan korban. jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, saya akan sangat berterima kasih jika anda berkenan membagikan artikel ini ke media sosial dan Rekan atau keluarga dekat anda dengan alamat : https://wong-lendah.blogspot.com/2020/03/panik-menimbun-pohon-obat-di-tengah.html, atau klik pada Tombol Share di akhir artikel ini. Terima kasih.

SHARE THIS
Previous Post
Next Post