Hallo sahabatku, INFO - BLOGGER CANGA'AN, Kita jumpa lagi Pada Artikel ini. Pada hari ini , saya telah siap membagikan artikel sederhana buat anda. Yang anda baca kali ini dengan judul Sentra Batik kecamatan lendah Kulonprogo, Kami berharap isi postingan Artikel info kulon progo, ini bisa bermanfaat buat kita semua.
Pekerja di Sembung Batik sedang membatik. (Harian Jogja/Switzy Sabandar)
Gambar: ;http://www.harianjogja.com
Batik Lendah Kulon Progo, tidak pernah terdengar sebelumnya, "nyaris tidak
terdengar" meminjam istilah iklan salah satu produk mobil.. atau dengan kata
lain tidak punya eksistensi. Kalau kita menyebut batik maka yang
terpikiroleh kita adalah sentra-sentra industri besar seperti Solo,
Pekalongan, Yogyakarta dll. Benar bahwa Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon
Progo adalah bagian dari Wilayah D.I.Yogyakarta, namun tentu Batik Lendah
Kulon Progo berkembang mencari eksistensi sendiri,menujujati diri yang khas,
namun tidak meninggalkan sejarahnya sebagai salah satu bagian dari sentra
batik di Yogyakarta.
Mungkin karena tanah yang kurang mendukung untuk kegiatan pertanian inilah
yang mendorong para penduduknya banyak melakukan kegiatan diluar, pergi ke
kota-kota besar untuk mencari pekerjaan atau menjadi buruh di berbagai
industri di Kota Yogyakarta. Salah satu industri yang menjadi favorit untuk
bekerja di Yogyakarta adalah menjadi buruh di sentra-sentra batik. Kegiatan
menjadi buruh di sentra batik ini sudah dilakukan bertahun-tahun, bahkan
seolah sudah turun-temurun.
Meskipun perajin batik di Kecamatan Lendah kian berkurang, namun Desa
Gulurejo dan Ngentakrejo, Lendah tetap dikenal sebagai sentra kerajinan
batik di Kulonprogo. Setidaknya terdapat belasan hingga 20-an perajin batik
di wilayah tersebut. Batik yang diproduksi pun beraneka ragam, mulai dari
motif batik klasik hingga geblek renteng yang menjadi khas Kulonprogo. Harga
yang dibanderol pun memiliki kisaran bervariasi mulai dari puluhan ribu
hingga jutaan rupiah.Sugirin, misalnya, pemilik Sembung Batik di Gulurejo,
memulai usaha batik pada 2009 dengan bermodalkan Rp2,5 juta. Usahanya
berkembang dengan mengembangkan jaringan dan kreativitas dalam produksi.
Menurut keterangan Suyono Sugondo, aktifis masyarakat yang mendampingi
lahirnya asosiasi pengajin batik Lendah, titik balik kesadaran itu terjadi
pada tahun 2008. Para buruh yang sudah sarat pengalaman itu ditarik pulang
kampung dan "dipaksa" merdeka dan hidup diatas kakisendiri untuk berproduksi
menuju kemandirian. Sekalipun masih sunyi tapi geliat batik Lendah mulai
terdengar, bahkan sebagian orang masih tidak percaya jika di kecamatan yang
tandus itu, yang tidak pernah terdengar sebelumnya mulai tumbuh sentra
batik.
Puncaknya adalah pada tahun 2010, ketika Pemda Kulon Progo dalam upaya
menumbuhkan iklim bisnis dan mengangkat produk lokal mewajibkan para PNS di
semua instansi dan para murid sekolah dari TK sampai SMA menggunakan batik
produkLendah, Kulon Progo sebagai salah satu seragamnya di hari tertentu.
BOOM.....!!!, para mantan buruh itu mendapatkan posisinyamenjadipara boss.
Usahanya berkembang sangat pesat. Pada awal perkembanngannya ada sekitar 14
orang yang merintis usaha batik ini, sekarang sudah ada 21 pengusaha yang
bergabung di asosiasi pengusaha batik,dan masih banyak juga yang tidak
bergabung dalam asosiasi tersebut. Saat ini rata-rata pengusaha tersebut
mampu mempekerjakan pegawai antara 100 sampai dengan 150 orang.
"Yang membedakan batik Sembung dengan lainnya adalah di teknik pewarnaan,
kami menggunakan teknik pewarnaan gradasi. Batik Sembung juga mempekerjakan
20 orang yang kebanyakan merupakan tetangga satu RT.
Pemasarannya pun tidak hanya di wilayah DIY, melainkan merambah ke daerah di
Jawa lainnya hingga Sumatera dan Kalimantan. Hingga Sri Lanka
Kain batik Kulonprogo ternyata juga merambah hingga ke Sri Lanka. Hal ini
diakui Puryanto, pemilik Sinar Abadi Batik di Ngentakrejo, Lendah. Akhir
tahun lalu ia melepas 200 lembar kain batik Kulonprogo terbang ke Sri Lanka.
Perkenalan dengan konsumen asal Sri Lanka bermula saat orang tersebut
tertarik dengan batik yang dipamerkannya dalam sebuah pameran pertengahan
tahun ini. Konsumen itu pun memesan kain batik berbahan sari dengan panjang
enam meter dan lebar 1,5 meter per lembar.
Harga yang dipatok pun tidak tanggung-tanggung, sekitar Rp1 juta untuk tiap
lembarnya. Bahkan rencananya, konsumen tersebut berminat untuk memesan
ribuan lembar di tahap kedua pembelian karena tertarik dengan batik lokal
Kulonprogo.
Alamat : Sembungan, Gulurejo, Lendah Kulonprogo, Yogyakarta 55663 Telp. : 0274-7824148; 081392792050
ID WA :
Pin BB :
Kontak : Umbuk Haryanto
http://www.karinabatik.web.id/home
Email: batik.karina@gmail.com
Phone: 085292288486
mendiro gulurejo
lendah kulon progo
daerah istimewa jogyakarta
Daerah Istimewa Yogyakarta
55663
Itulah tadi Artikel Sentra Batik kecamatan lendah Kulonprogo
telah saya bagikan buat anda di hari ini, Semoga artikel Sentra Batik kecamatan lendah Kulonprogo yang saya bagikan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat buat anda semua. Oke, sampai disini dulu yaaaah....Lain kali jumpa di postingan artikel berikutnya.
Oh ya , sebelum anda meninggalkan halaman ini mungkin beberapa artikel DIbawah ini juga menarik untuk anda baca: