Peran orang tua terhadap kecerdasan anak


Hallo sahabatku, INFO - BLOGGER CANGA'AN, Kita jumpa lagi Pada Artikel ini. Pada hari ini , saya telah siap membagikan artikel sederhana buat anda. Yang anda baca kali ini dengan judul Peran orang tua terhadap kecerdasan anak, Kami berharap isi postingan Artikel Pendidikan, ini bisa bermanfaat buat kita semua.

Baca juga



Banyak orang tua menganggap bahwa prestasi yang di dapat si anak adalah sepenuhnya karena disekolahkan ditempat sekolah favorit. Memang benar sih kalau sekolah favorit besar pengaruhnya terhadap proses belajar mengajar karena sekolah sekolah tersebut memang sudah memiliki kualitas yang baik dari segi tenaga pendidik maupun dari sarana praktek lainnya.

Tetapi yang perlu anda ingat pula bahwa peran orang tua dan lingkungan sangat besar pengaruhnya terhadap kecerdasan dan prilaku anak sehari hari. karena walaupun anak termasuk cerdas tetapi jika tidak didukung oleh kenyamanan pikiran akan mempengaruhi daya pikir si anak.

Walaupun dia cerdas tetapi kalau sudah dipengaruhi lingkungan  yang  tidak baik maka akan membawa efek burk pula. Saya contohkan suatu hari anak harus melakukan tugas sekolah mencari artikel diwarnet. Tetapi karena pengaruh buruk temannya mungkin dia bisa berbelok arah  kepada konten konten buruk. Bisa saja si anak menolak ajakan temannya tetapi yang namanya teman berwatak buruk mereka bisa melakukan apa saja agar kemauannya dituruti.

Itu adalah salah  satu contoh kecil pergaulan yang salah. Nah lalu bagaimana pengaruh orang tua. Yang  terjadi sekarang ini adalah orang tua cenderung lebih memikirkan urusan pekerjaan dibanding urusan sekolah. Mereka biasanya sudah mempercayakan masalah pendidikan kepada pihak sekolah. Mereka cuma taunya anaknya lulus dan memberikan fasilitas  yang cukup kepada anaknya. Ya memang gak semua orang tua begitu. Tetapi yang saya lihat sehari hari mereka paling bersemangat kalau sudah membicarakan pekerjaannya. Tapi kalau diajak bicara tentang anaknya yang harus pergi menyelesaikan tugas dan lain lain mereka cenderung cuek.

Mungkin mereka harus tahu bahwa pikiran dan perhatian orang tua itu sangat berperngaruh terhadap mental anak anak. Sekarang coba anda perhatikan anak yang jarang berdiskusi dengan orang tua dengan anak yang selalu dilibatkan dalam diskusi keluarga mereka (anak) akan lebih memiliki rasa kekeluargaan yang erat. anak bisa bermanja manja dengan orang tua dan orang tuapun merasa disayangi sama anak anak mereka.

Anak biasanya jika memiliki masalah pribadi lebih suka curhat dengan kawan sebayanya dibanding dengan orang tuanya. Alasannya adalah anak akan merasa canggung, malu atau takut jika harus curhat dengan orang tuanya. Apalagi kalau curhat tentang cinta atau asmara yang sedang dialami oleh anaknya. sebagian besar orang tua akan marah dan bilang “kamu itu masih kecil belum waktunya pacaran, pikirkan dulu sekolahmu “, tetapi kita sebagai orang tua juga harus menyadari bahwa itu adalah kodrat yang tak bisa dihindari. Cinta dan asmara akan datang kapan saja.

Yang perlu kita lakukan sebagai orang tua adalah harus bisa mengubah masalah tersebut menjadi sebuah masalah yang bisa ber akibat positif. Akibat positif yang perlu kita tanamkan adalah.

Jika sianak mengaku sudah dewasa maka kita jangan menyangkal pendapat dia. Biarkan saja apa kata dia. Yang harus kita lakukan adalah hal tersebut kita gunakan untuk senjata mendidik anak ke hal hal positif.

Contoh:

Pagi pagi Anak males  bangun tidur karena dia beralasan sekolah sedang libur kemudian alasan dia mau nyantai. Nah pendapat anak tentang pengakuan dia sudah dewasa tadi kita gunakan untuk memaksa dia bangun pagi. Suruh si anak mengerjakan tugas rumah tangga. Kalau dia peremuan suruh dia merebus air minum atau menyiapkan sarapan pagi. Alasan kita adalah agar kalau sudah waktunya berumah tangga anak sudah trampil melayani suami. Apalagi kalau masih tinggal bersama mertua. Apajadinya kalau punya menantu perempuan gak bisa masak. Ini bisa jadi bencana. Nah kalau anak menolak katakan pada dia kalau gak mau latihan jadi istri yang baik ya jangan pacaran dulu.

Kalau anak kita laki laki lakukan sesuai kodratnya sebagai laki laki.

Nah dari uraian diatas dapat saya simpulkan sebagai berikut:

1.Komitmen orang tua

Kita sebagai orang tua tidak boleh melepas anak kita begitu saja dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah. Jika anak kita memiliki prilaku buruh jangan langsung mengakimi sekolah. Luangkan waktu untuk buah hati kita.

2.Lingkungan belajar

Lingkungan belajar sangat berpengaruh terhadapp kelancaran belajar bagi anak. untuk ruangan berikan ruangan kusus yang terpisah dari keramaian orang dalam keluarga. Tempat juga harus mudah dikontrol. Karena biasanya kalau anak berada ditempat tersembunyi maka bukunya akan diletakkan dan HPnya yang akan di pegang.

3.Peraturan  di rumah

Berilah dia pengertan bahwa sekolah untuk masa depan dia bukan untuk bapak ibunya. Berhasil atau tidaknya dia sendiri yang akan merasakan. Jangan memberi aturan terlau ketat, tepi juga jangan dibiarkan begitu saja. Istilah yang sering saya dengan adalah “Tarik ulur” kalau dia terlalu jauh melanggar tariklah dia ke jalannya. tetapi kalau dia sudah melaksanakan sesuai dengan apa yang semestinya dia lakukan berilah dorongan dan motifasi motifasi yang bisa memacu semangat belajarnya.

4.Pemberian reward kepada anak

Mungkin memang ada baiknya kita memberikan sekedar tanda penghargaan atas prestasi yang telah dia peroleh. Tetapi kita juga harus hati hati dalam memberikan hadiah. Karena bisa jadi jika suatu saat kita tidak memiliki dana cukup untuk memberi hadian justru anak menjadi kecewa dan akirnya semangat belajarnya jadi kendor karena dia berdalih bagus atau tidak sama aja dah gak ada hadiah lagi. Berikan pengertian kepadanya sebelum kita memutuskan untuk memberikan hadiah agar nantinya tidak menjadi harapan di kemudian hari. tentang cara bagaimana memberikan pengertia tentunya anda sudah tau caranya. karena setiap anak memiliki karakter yang berbeda beda jadi cuma anda yang tau cara mendiskusikannya.

5.Kemandirian anak

Seperti yang saya jelaskan diatas latih anak agar dia bisa berpikir lebih dewasa. Sehingga tidak selalu ketergantungan dengan orang lain. Latih dia menyelesaikan masalah yang dihadapi. Tetapi kita juga tidak lepas tangan begitu saja. Tugas kita adalah menggiring atau memancing dia agar bisa berpikir kearah cara penyelesaian. Tapi jangan langsung bicara “begini lo caranya kalau kamu mau…….”. dengan kata kata seperti itu hanya akan membuat anak menjadi malas berpikir.kalau dia dah gak bisa lagi menyelesaikan masalahnya baru kita turun tangan.

Demikian mahon maaf kalah saya salah dalam menuliskan artikel ini karena keterbatasan kami.


Itulah tadi Artikel Peran orang tua terhadap kecerdasan anak
telah saya bagikan buat anda di hari ini, Semoga artikel Peran orang tua terhadap kecerdasan anak yang saya bagikan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat buat anda semua. Oke, sampai disini dulu yaaaah....Lain kali jumpa di postingan artikel berikutnya.

Oh ya , sebelum anda meninggalkan halaman ini mungkin beberapa artikel DIbawah ini juga menarik untuk anda baca:

Terimakasih anda telah membaca artikel Peran orang tua terhadap kecerdasan anak. jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, saya akan sangat berterima kasih jika anda berkenan membagikan artikel ini ke media sosial dan Rekan atau keluarga dekat anda dengan alamat : https://wong-lendah.blogspot.com/2015/10/peran-orang-tua-terhadap-kecerdasan-anak.html, atau klik pada Tombol Share di akhir artikel ini. Terima kasih.

SHARE THIS
Previous Post
Next Post