Cara Menanam Bibit dan Merawat Tanaman Anggrek
  
  Meski tanaman  anggrek mampu membuat orang jatuh hati padanya, tapi ada juga  ketika mereka menanamnya ternyata ada ungkapan kurang berjodoh  dengannya. Maksud dari ungkapan itu mereka mendapati tanaman  anggrek sulit dirawat atau bahkan belum pernah tumbuh bunga  dengan subur.
  
  Karena itulah, penting bagi kita mengetahui bagaimana cara  menanam bibitnya sebelum pengetahuan lainnya seperti cara merawat  dan menentukan pupuk untuk anggrek. 
  
  Pertama kali hendaknya memperhatikan sarana utama tumbuhnya  tanaman anggrek,  yaitu media tanam serta wadahnya sebagai alat bantu  menempatkannya.
  
  Ada beberapa jenis media tanam yang dapat dipilih dan disesuaikan  dengan keinginan, di antaranya sabut kelapa, pecahan dari genting  batu bata, arang kayu, maupun akar pakis. Sedangkan wadah untuk  menempatkannya antara lain pot plastik, pot tanah, atau juga  dapat menggunakan papan.
  
  Jangan lupa juga untuk memperhatikan lingkungan tempat tumbuh  kembangnya. Alasannya tentu saja berkaitan dengan sinar matahari  yang menjadi bagian dibutuhkan secara banyak ataukah secukupnya  saja untuk jenis tanaman anggrek yang berbeda-beda.
  
  Untuk anggrek jenis scorpio biasanya membutuhkan banyak sinar  matahari sedangkan anggrek bulan sebaliknya (tidak tahan terhadap  sinar matahari yang berlebihan). Jenis tanaman anggrek lainnya,  maka Anda dapat mencarinya dari beragam sumber lainnya.
  
  Menanam bibit tanaman anggrek membutuhkan perhatian secara  teliti. Berikut ini beberapa cara menanam bibitnya sehingga mudah  untuk dipraktikkan di tempat tinggal Anda.
  
  1. Silakan menyiapkan media tanam yang Anda pilih, misal sabut  kelapa, pecahan dari genting batu bata, arang kayu, maupun akar  pakis. Media tanam tersebut direndam selama 6 jam dalam fungisida  sebanyak 2 cc/liter air.
  
  2. Silakan menggunakan kawat yang ujungnya telah dibengkokkan  berupa huruf U untuk mengambil bibit anggrek. Kemudian bibit  dicuci hingga lepas dari bagian akar induknya. Bibit tersebut  direndam selama 5 menit dalam fungisida sebanyak 2 cc/liter air.  Lalu bibit dikeringkan.
  
  3. Silakan menanam bibit anggrek yang telah dikeringkan di atas  koran tadi ke dalam wadah penempatannya secara berkelompok, misal  pot tanah. Tempatkan di tempat yang teduh, cukup sinar matahari  kira-kira sekitar 35% serta tidak tembus air hujan.
  
  4. Selama 2 hari, bibit anggrek yang telah ditanam tidak disiram.  Selanjutnya pada hari ketiga dilanjutkan setiap minggunya,  disiram bagian atas tanaman hingga basah menggunakan larutan  campuran dari fungisida sebanyak 2 cc/liter air dan vitamin B1  sebanyak 0,3 cc/liter air.
  
  5. Pemberian pupuk untuk anggrek selanjutnya diberikan pada  minggu ketiga atau setelah tanaman tersebut segar. 
  
  Pupuk  yang diberikan berupa NPK yang memiliki kadar N tinggi sebanyak  0,5 gram/liter air. Selanjutnya tiap 2 minggu sekali dilakukan  pemupukan sebanyak 1 gram/liter air.
  
  6. Ketika tanaman anggrek mulai tumbuh akar, maka insektisida  dapat dibersihkan. Kira-kira sekitar 1 bulan, tanaman anggrek  memiliki akar.
  
  Demikianlah cara menanam bibit  tanaman anggrek. Ketika tanaman bunga cantik ini dirawat  secara baik, maka pada bulan kelima, dapat dipindah dan  ditumbuhkan secara tunggal di wadah lain seperti pot tanah.  Tujuannya agar tumbuh secara baik.
  
  Berikut ini cara merawat tanaman anggrek cantik dengan teratur,  antara lain:
  
  Sebelum matahari terbit, silakan anggrek disiram.
  
  Proses pemupukannya dilakukan 2 minggu sekali sesuai takaran dan  ketentuan. Anda dapat melarutkan 1 sendok teh pupuk dalam 4 liter  air. Sebaiknya dilakukan proses penyemprotan pupuk sebelum  matahari terbit.
  
  Penggunaan insektisida untuk menghadapi hama. Penggunaannya  disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi. Jika lingkungan bersih,  tanaman anggrek sehat, maka tidak perlu dilakukan penyemprotan  insektisida.
  
  Cara menanam bibit dan merawat tanaman anggrek tersebut mudah  dipraktikkan oleh para pembaca. Jangan lupa untuk mendiskusikan  dengan yang sudah berpengalaman atau mencari sumber informasi  lainnya agar tanaman ini tumbuh dengan sehat serta berbunga  cantik.
  
  Menentukan Pupuk Untuk Anggrek
  
  Sebenarnya jenis pupuk serta obat-obatan untuk tanaman anggrek  beragam, mulai dari pupuk anorganik hingga organik serta obat  anti hama dan sebagainya. Berikut ini contoh beberapa jenis pupuk  dan obat-obatannya.
  
  Pupuk anorganik: gaviota, hyponex.
  
  Pupuk organik: albatross, orgasol.
  
  Obat antihama (insektisida): curacon, supracide.
  
  Obat antijamur (fungisida): antracol, physan.
  
  Obat antibakteri (bakterisida): agrept.
  
  Untuk jenis pupuk dan obat lainnya dapat Anda temukan pada  beragam sumber serta hasil diskusi dengan para pembudidaya  anggrek dan sebagainya.
  
  Berikut ini beberapa cara menentukan pupuk yang digunakan untuk  tanaman anggrek agar tidak terjadi kesalahan ketika merawatnya.  Caranya adalah sebagai berikut:
  
  1. Memilih pupuk yang sesuai dengan tahap pertumbuhan.
  
  Pada tahap pertumbuhan vegetatif yang bertujuan untuk menumbuhkan  tunas baru, maka pupuk dengan kandungan Nitrogen (N) berkadar  tinggi lebih diutamakan daripada kandungan Pospor (P) dan Kalium  (K).
  
  Pada tahap perkembangan, maka dapat digunakan pupuk dengan  kandungan N:P:K sama. Sedangkan pada tahap generatif (pembungaan)  dapat digunakan pupuk dengan kandungan Pospor (P) lebih tinggi.
  
  2. Memilih pupuk yang memiliki kandungan unsur mikro dan juga  vitamin.
  
  Pada tahap pertumbuhannya, tanaman anggrek membutuhkan beberapa  unsur mikro serta vitamin seperti C,H,O, Vit A,B dan lainnya.  Anda dapat mengetahui beberapa kandungan unsur mikro dan vitamin  dalam pupuk dari komposisi pupuk di label produknya.
  
  3. Silakan menggunakan minimal dua jenis merk pupuk.
  
  Hal tersebut bertujuan untuk melakukan variasi dan juga saling  melengkapi kebutuhan kandungan unsur mikro serta vitamin dari  tanaman anggrek.
  
  4. Silakan menggunakan jenis pupuk cair agar memudahkan  tanaman anggrek menyerapnya.
  
  Akar maupun bagian tanaman anggrek lainnya akan lebih mudah  menyerap jenis pupuk cair atau pupuk padat yang dicairkan.  Tujuannya yaitu untuk memenuhi kebutuhan dari nutrisi 
  
  tanaman
  
  anggrek secara baik.
  
  5. Penggunaan pupuk baik anorganik (berbahan kimia) lebih  cepat memberikan pengaruh daripada pupuk organik.
  
  Pupuk anorganik (berbahan kimia) dapat menunjukkan pengaruhnya  kira-kira 1 bulan setelah pemakaiannya. Pupuk organik dapat  menunjukkan pengaruh setelah kira-kira 3 bulan setelah  pemakaiannya. Kedua jenis pupuk tersebut memiliki kelebihan  masing-masing.
  
  Setelah mengetahui cara menentukannya, maka Anda dapat melakukan  beberapa cara pemberian pupuknya sebagai berikut.
  
  Silakan memberikan pupuk tanaman anggrek setiap seminggu sekali  setelah menyiraminya.
  
  Jangan lupa menggunakan pupuk yang cair atau telah diencerkan  agar mudah diserap akar utamanya.
  
  Silakan memastikan takaran jumlah pupuk yang khusus untuk tanaman  anggrek.
  
  Semoga ulasan singkat pupuk tanaman anggrek menambah pengetahuan  botani kita semua!
  
  
  (Sumber)  
  
Comments
Post a Comment