Showing posts with label pertanian. Show all posts
Showing posts with label pertanian. Show all posts
Budidaya Paprika secara Hidroponik di Green House

Budidaya Paprika secara Hidroponik di Green House


Sumber:
By Ir. Muharja Hasan, MP
 budidaya cabai paprika sistem hidroponik  leny blogs, budidaya paprika di dataran rendah, budidaya paprika hidroponik, budidaya paprika pdf, budidaya tanaman hidroponikmv  youtube, cara menanam paprika dalam polybag, cara menanam paprika dengan teknik hidroponik  iin maarifah, cara menanam paprika hidroponik  sistemhidroponik, cara penyiraman hidroponik
 Hal-hal penting sebelum mengambil keputusan untuk mengawali usaha pembudidayaan paprika dengan-cara hidroponik diantaranya persiapan nursery, persemaian, pemilihan varietas, penanaman (transplanting), pengendalian penyakit penyakit, pemupukan, panen serta dan pasca panen, pemasaran serta sebagainya. Ada berbagai pertanyaan yang wajib Kamu tanya pada diri Kamu sendiri sebelum kamu memulai, diantaranya:
 
  • Mengapa Kamu ingin mulai dalam bisnis ini? Dalam situasi ini ada anggapan bahwa kami mulai itu dikarenakan ini memperoleh keuntungan.
  • Apakah lokasinya tepat untuk pohon paprika? Dataran tinggi tak lebih lebih 1.000 m dpl, suhu siang hari 27°C, suhu malam hari 18°C, persediaan air cukup, tak jauh dari pasar, serta sebagainya.
  • Siapa yang bakal mengurus kebun dari hari ke hari? Seseorang yang memiliki keterampilan dalam faktor teknis, sosial serta manajemen bakal melakukan selalu itas   pekerjaan ini serta tak takut tangan serta pakaiannya berubah kotor.
  • Seberapa besar Kamu bakal mulai? Pastinya tergantung berapa tak sedikit uang yang Kamu punya, nilai serta pengalaman dari manajer serta staf Anda, tingkat teknologi yang bakal dipakai serta sebagainya.
  • Kapan Kamu bakal mulai? Sehabis melakukan penelitian kelayakan teknis serta hemat dengan-cara serius.  Jangan terlalu sepat percaya pada info yang baru Kamu dengar bisa juga terhadap spesialis yang baru Kamu kenal.
  • Berapa besar Kamu wajib berinvestasi? Tergantung berbagai faktor bagai teknologi, nilai sarana pembuatan yang Kamu gunakan, lokasi manajemen, konsultan, supplier, serta lain-lain.
  • Investasi serta anggaran operasional untuk tahun pertama kurang lebih Rp 125.000 s.d. Rp 325.000/m2 bahkan dapat lebih besar.
  • Perkiraan keuntungan merupakan Rp 10.000 s.d. Rp 30.000 m2, tetapi lebih kecil juga mungkin.

PERSEMAIAN

Hampir sama dengan komoditi lainnya, komoditi paprika dengan sistem hidroponik pun dilakukan pembibitan terlebih dahulu. Periode pembibitan awal dari sistem dari bercocok tanam yang sangat penting karena akan menentukan berhasil tidaknya tanaman pada masa produksi.

A. Persiapan

Sarana, alat, dan bahan yang harus dipersiapkan adalah Nursery, Tray semai/wadah, Benih (contoh benih paprika yang ada seperti spertacus F1, Goldflame F1, Kelvin F1), Media semai (Rockwool-Grodan/Sekam bakar,dll), Thermometer dan Hygrometer, Pinset, Ruang semai/lemari semai dan Alat semprot (hand sprayer).

B. Faktor yang Mempengaruhi

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam persemaian/pembibitan antara lain kualitas benih, jenis media yang digunakan, suhu dan kelembaban, intensitas cahaya dan teknis pembibitan.

C. Teknis Pembibitan

  • -  Benih terlebih dahulu direndam dengan air hangat kuku selama ± 30 menit, sambil menunggu kita bisa menyiapkan media semai yang akan digunakan.
  • Basahi media dengan air bersih dan pastikan media basah sampai merata dan biarkan sesaat agar air siraman yang berlebihan menetes.
  • Buat lubang kecil pada rockwool-Grodan (apabila menggunakan Rockwool) atau garitan kecil yang saling berpotongan pada Sekam (apabila menggunakan sekam bakar) sehingga membentuk bujur sangkar dengan jarak ± 2 cm.
  • Letakkan benih satu persatu pada setiap lubang dengan posisi calon lembaga (titik tumbuh menghadap kebawah ± 0,5 cm dengan menggunakan pinset, setelah semua benih disemai kemudian tutup dengan plastik mulsa.
  • Benih-benih tersebut ditaruh di lemari semai (germenation chamber), selama di lemari semai suhu optimal 20-25 ºC dengan RH 70%-90%. Suhu dan RH dapat diatur dengan cara memasang lampu jika suhu rendah dan Jika kelembaban rendah semprotkan air ke dalam lemari semai dengan menggunakan hand sprayer.
  • Benih akan berkecambah dalam waktu ± 7 hari, plastik mulsa dibuka kemudian bibit dipindahkan ke tempat yang ada sinar dengan tetap menjaga suhu dan kelembaban.
  • Bibit dengan koteledon tumbuh sempurna, dipindahkan ke polybag 15 x 15 cm yang telah dibasahi dengan larutan nutrisi (JORO A&B Mix) dengan EC. 1,5 mS/Cm dan pH. 5.5.
  • Pemeliharaan dipersemaian/pembibitan meliputi penyiraman 1-2 kali sehari (tergantung cuaca, fase pertumbuhan bibit, dan media yang digunakan), pengendalian hama dan penyakit selama di nursery misalnya trips, mite, leaf miner, rebah kecambah dll) dan yang tak kalah pentingnya adalah pengaturan kembali jarak antar tanam agar daun tanaman tidak saling menutupi.
  • Bibit siap tanam ke greenhouse produksi setelah berumur ± 21 hari di polybag atau sudah berdaun ± 5 helai. 




PERSIAPAN TANAM DAN TRANSPLANTING

Setelah bibit siap untuk dipindahkan ke greenhouse ada beberapa hal yang harus dilakukan/dipersiapkan sebelun transplanting:


A.  Sanitasi Greenhouse

Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk membersihkan greenhouse dari rumput atau sisa tanaman lainnya, sampah dan benda-benda lainnya yang tidak diinginkan.

B.  Sterilisasi Greenhouse

Sterilisasi dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan seluruh greenhouse dari mikroorganisme (telur/larva, virus, bakteri serta fungi) yang bisa merugikan tanaman. Ada berbagai bahan yang tak jarang dipakai dalam sterilisasi antara lain lysol, formalin serta berbagai tipe pestisida, yang dalam penggunaannya biasa dilakukan dengan cara:

  • Formalin 5% disemprotkan ke seluruh bagian greenhouse dengan konsentrasi 5 cc/liter air.
  • Dalam waktu ± 4-5 hari setelah penyemprotan formalin disusul dengan penyemprotan pestisida (insektisida dan fungisida) dan diulang sampai 2-3 kali.
  • Sehari sebelum media tanam ditata, greenhouse disemprot dengan larutan lysol dengan konsentrasi 3-5 cc/liter air.
  • Instalasi bak desinfektan kaki supaya penyakit tidak bisa dibawa ke dalam greenhouse.


C.  Persiapan Tanam

  • Sebelum media ditempatkan, terlebih dahulu media dimasukkan kedalam polybag bisa juga plastik slab bisa juga pot.
  • Bila menggunakan_dengan plastik slab, ukuran yang biasa dipakai merupakan 100 x 25 cm serta apabila menggunakan_dengan polybag, ukurannya 35 x 40 cm
  • Media yang biasa dipakai merupakan sekam bakar, rockwool-grodan bisa juga cocopeat.
  • Plastik mulsa dipasang pada permukaan bedengan bisa juga dibawa slab/polybag agar kar pohon tak kontaminasi/masuk kedalam tanah.
  • Kemudian media tersebut ditata didalam greenhouse sesuai dengan jarak tanam yang diharapkan (di Lembang standar antar bedengan ± 140 cm serta antar pohon ± 50 cm).
  • Buat celah tanam dengan diameter ± 15 cm pada permukaan slab (jika menggunakan_dengan sistem slab). Apabila menggunakan_dengan polybag buatlah celah tanam sesuai dengan besarnya polybag yang dipakai untuk pemeliharaan di nursery.
  • Media dibasahi dengan larutan nutrisi/pupuk dengan EC 1,5 serta     pH 5,5 hinggasangatlah basah/jenuh.
  • Pada celah tanam yaang sudah dipersiapkan taburkan Furadan 3G sebanyak ± 2 gram/lubang tanam untuk preventif kepada serangan Nematoda.
  • Tahap kemudian bibit siap untuk ditransplanting ke greenhouse. Sebelum bibit ditempatkan tahap bawah polybag digunting dengan hati-hati agar akar bibit tak putus/rusak, kemudian bibit ditempatkan pada celah tanam yang sudah dipersiapkan.
  • Untuk menghindari terjadi kelebihan air siraman serta tumpukan garam-garam dimedia, satu hari sehabis transplanting celah drainase dibangun dibagian  bawah slab/polybag.


PENYIRAMAN DAN PEMUPUKAN (FERTIGASI)

Pemupukan serta Penyiraman (fertigasi) pada pembudidayaan sistem hidroponik umumnya dilakukan dengan-cara bersamaan. Teknis fertigasi dapat dilakukan dengan manual bisa juga sistem pengairan tetes (drip irrigation system), tapi yang paling baik untuk fertigasi merupakan dengan sistem pengairan tetes yang berkualitas bagus dengan demikian fertigasi dapat merata, tenaga kerja tak terlalu banyak, menghemat saat (dalam saat pendek dapat menyiram pohon dalam jumlah yang banyak).

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Kualitas air (sumber air/sumur/mata air), harus bersih dan bebas dari penyakit/kimia
  • Kualitas pupuk/nutrisi (komposisi hara harus sesuai dengan kebutuhan tanaman, pupuk yang dipakai mempunyai kemampuan larut 100%)
  • Waktu, volume dan frekuensi fertigasi
  • Jenis tanaman yang ditanam
  • Jenis media yang digunakan

Khusus tentang nutrisi untuk sistem hidroponik sudah terdapat nutrisi siap pakai di toko petanian bagai A B MIX yang terdapat untuk beberapa komoditi (selain untuk Paprika juga ada A B MIX untuk pohon Tomat, Melon, Timun, Mawar Anggrek, dll) yang dalam apalikasinya amatlah mudah, mengandung unsur hara komplit bagus makro maupun mikro yang diperlukan tanaman.

TEKNIS FERTIGASI

  • Frekuensi serta volume siram wajib disesuaikan dengan kondisi cuaca, tipe serta umur tanaman, fase pertumbuhan pohon serta tipe media yang digunakan. Cuaca mendung bisa juga hujan (evaporasi kurang) volume serta frekuensi penyiraman dikurangi itu dikarenakan efek kepada media berubah terlalu basah jadi akar tidak dapat tumbuh dengan baik. kondisi yang diharapkan pohon merupakan berimbang antara air, udara, pupuk serta media tanam. Sebaliknya andai cuaca panas (evaporasi naik) fertigasi wajib lebih tidak jarang serta volumenya lebih banyak.
  • Nilai EC (jumlah pupuk yang larut dalam air) serta kualitas pH (tingkat keasaman) sebuahlarutan benar-benar penting itu dikarenakan bakal menunjukkan berapa tidak sedikit unsur hara yang terdapat  bagi tanaman. Itu dikarenakan tidak ada satu situasi yang sama (beda daerah, iklim, beda media, beda varietas dll) jumlah serta frekuensi tidak dapat distandarkan /disamakan. Untuk setiap situasi serta kondisi yang tidak sama wajib kami cari petunjuk yang optimal untuk tanaman.
  • Tingkat kepekatan (EC) yang diberikan untuk pohon wajib disesuaikan dengan situasi serta kondisi. pH didalam media yang baik tidak lebih lebih 5,2 itu dikarenakan dengan tingkat pH tersebut semua unsur hara terdapat didalam air/media dapat diserap oleh tanaman.
  • Satu faktor yang tidak kalah penting merupakan pencatatan tentang saat siram, volume siram, EC/pH in, EC/pH out, suhu, RH serta kondisi cuaca. Faktor ini penting itu dikarenakan dari data tersebut dapat menolong dalam mengambil sebuahkeputusan untuk mengubah bisa juga tidak sistem yang telah berjalan sebelumnya.


 
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
Monitoring terhadap serangan hama dan penyakit menjadi penting sebab akan diketahui
·        Serangan apa yang terjadi
·        Berapa berat serangan
·        Tindakan apa yang akan dilakukan
·        Kapan akan dilakukan pengendalian 

Pengalaman dari berbagai petani terbaru  ada berbagai penyakit serta penyakit yang tak jarang menyerang seperti: Thrips, mites, aphids, leaf miners, ulat, virus, layu fusarium, layu bakteri, powdery meldew, bercak daun, penyakit fisiologis (defesiensi unsur hara) serta sebagainya.

Pencegahan dan Pengendalian dapat dilakukan dengan cara:

  • Menjaga kebersihan, membuang sisa tanaman/gulma jauh dari lokasi greenhouse/masuk bak sampah dan dibakar.
  • Sterilisasi greenhouse (gunakan lysol, formalin, dan pestisida) ini harus dilakukan setiap awal musim tanam/sebelum tanam dimulai.
  • Memasang bak disenfeksi kaki untuk mencegah masuknya telur/larva hama dan patogen penyakit yang terbawa oleh alas kaki.
  • Menggunakan varietas yang resisten
  • Tanaman yang terserang penyakit (virus, bakteri) dimasukkan ke kantong/karung plastik lalu buang jauh dari lokasi greenhouse/dibakar.
  • Biologis, dengan memanfaatkan musuh alami (predator), tapi cara ini di Indonesia masih jarang dilakukan.
  • Gunakan susu skim (kandungan protein minimal 35%) dengan konsentrasi 100 gram/1 liter airuntuk menghindari terjadinya penularan virus pada saat miwil (prunning)
  • Kimiawi (pestisida), ini akan menjadi bagus jika penggunaannya tepat dalam pemilihan jenis, konsentrasi dan volume semprot. Disamping itu bisa mempunyai efek kurang baik kalau dalam penggunaannya salah. Untuk menghindari terjadinya kesalahan, memerlukan pengetahuan teknis dan alat (nozzle) kualitas tinggi.
  • Lakukan pengendalian bersama-sama dengan kebun disekitar (kebun tetangga) supaya pengendalian hama dan penyakit mungkin akan lebih efektif
  • Satu hal perlu diperhatikan pengaruh pestisida terhadap kesehatan petani, konsumen, dan lingkungan. Untuk menghindari hal tersebut harus menggunakan pengaman seperti jas/pakaian semprot, sarung tangan, masker, kacamata dan pengaman lainnya.

Cara Mudah mencangkok pohon Mawar.

Cara Mudah mencangkok pohon Mawar.



Sebenarnya mawar tak harus dicangkok. bahkan dengan cara dipotong pucuk batangnya saja lalu di tancapkan ditanah juga bisa hidup.  Namun untuk memperoleh prosentasi yang tinggi tentu saja kita harus menggunakan cara cara kiusus. sama halnya dengan manusia yang melahirkan dengan cara dibantu dukun beranak yang menggunakan cara tradisionalpun bayinya juga keluar. Tetapi akan lebih baik lagi jika lahir dirumah sakit yang memiliki peralatan modern dan seterilisasi tempat yang terjamin kebersihannya akan lebih bagus pada bayi yang dilahirkan.

Oke gak usah banyak basa  basi ya karena saya juga gak pinter basa basi. langsung aja.

Banyak cara orang mencangkok tanaman, dan mereka juga memiliki alasan sendiri sendiri dengan cara yang dipakainya. Dan kali ini saya akan memakai cara yang sering dilakukan oleh para senior yang sudah lama dibidang pertanian.

Pertama Kita pilih batang tanaman yang memiliki usia tidak terlalu tua tapi juga gak terlalu muda. Hal ini ditandai dengan melihat warna kulit kayu pada tanaman. Jika terlalu tua biasanya kulit berwarna abu abu kecoklatan, tetapi yang terlalu muda warnanya hijau muda dan batangnya lembek karena belum berkayu. 





Kuliti pada bagian kayunya dan biarkan sampai baberapa hari agar kambium pada batang mawar mengering. Hal ini dilakukan agar saat dibungkus dengan media cangkok kulit kau tidak tumbuh lagi pada batang mawar. Karena jika tumbuh ada kemungkinan cangko akan gagal karena akar tidak mau tumbuh. Untuk memastikan bahwa batang siap dibungkus dengan media camgkok kita bisa melihat batang yang sudah kita kupas kulinya ini akan menunjukkan seperti menggelembung pada bagian atas sayatan tepatnya pada bagian tepi kulit kayu. ini isebabkan adanya penumpukan karbohidrat . dengan tanda ini anda bisa langsung membungkusnya dengan media tanaman. 



Cara ini juga sering dilakukan oleh orang yang ingin menanam dengan cara stek. caranya sama saja Cuma langsung memotong batang mawar tanpa dicangkok dan langsung ditanam pada media semai /pot.

setelah dibungkus kita tinggal merawat saja dengan mengontrol media agar tetap lembab dan sirami secara berkala sampai akar keluar.

Setelah akar Keluar potong dan tanam dalam pot lebih dahulu ditempat teduh jangan kena sinar matahari langsung sampai tanaman siap dipindahkan ( daun sudah tumbuh cukup banyak atau akar terlihat tumbuh lebih banyak.

Selamat mencoba dan menikmati kebun mawar barunya. 





Cara membuat tepung keong mas

Cara membuat tepung keong mas

hama keong mas pdf, hama keong mas dan pengendaliannya, hama keong mas padi, hama keong mas adalah, hama keong mas (pomacea canaliculata), pengendalian hama keong mas, mengatasi hama keong mas, obat hama keong mas, klasifikasi hama keong mas, makalah hama keong mas, hama keong mas pada tanaman padi, hama keong mas pdf, hama keong mas dan pengendaliannya, hama keong mas, hama keong mas padi, hama keong mas adalah, hama keong mas (pomacea canaliculata), mengatasi hama keong mas, obat hama keong mas, klasifikasi hama keong mas, hama keong mas adalah, artikel hama keong mas, pengendalian hama keong mas secara alami, asal hama keong mas, musuh alami hama keong mas, artikel mengatasi hama keong mas, cara mengatasi ancaman hama keong mas, bioekologi hama keong mas


Keong mas merupakan hama para petani yang cukup meresahkan karena binatang ini mampu memusnahkan tanama padi dalam waktu singkat. Selain itu keong mas juga sangat cepat berkembang biak karena telurnya bisa mencapai ratusan butir sekali bertelur. Setelah lama keong mas dianggap sebagai musuh petani khirnya peranan keong mas berganti menjadi sumber uang . banyak rumah makan dan restoran yang mulai menyajikan menu sate keong dan tongseng keong.

Selain sebagai menumakanan keong juga digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan pakan ternak. Karena kandungan gizi keong mas ini cukup tinggi. Ternak yang sering menggunakan pakan dari keong mas ini antara lain ikan terutama lele, dan unggas terutama bebek petelur. Karena kandungan proteinnya yang cukp tinggi inilah maka keong mas dipakai sebagai bahan pakan alternatif untuk meningkatkan hasil telur itik ternak. 

Keong mas cukup potensial sebagai sumber protein untuk pakan ternak. Dari berbagai hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pakan keong mas kepada itik dan ayam buras mampu meningkatkan produksi telur dan bobot badan. Untuk dijadikan pakan ternak. keong mas dapat digunakan keseluruhan bagian tubuh keong mas sebagai sumber protein dan mineral.

Pemberian keong mas sebesar 10% dalam bentuk tepung pada ransum meningkatkan laju pertumbuhan produksi telur hingga 80% dari total produksi telur (Sulistiono, 2007). Keong mas sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai bahan campuran pakan ternak unggas seperti itik, ayam atau puyuh. Akan tetapi dalam penggunaanya sebaiknya direbus terlebih dahulu selama 15-20 menit untuk menghilangkan zat anti nutrisi berupa enzim thiaminase yang terdapat dalam lendir keong mas. Kandungan thiaminase dalam ransum dapat menurunkan produksi telur dan menghambat pertumbuhan ternak (BPTP Kaltim, 2001). Enzim tersebut merusak thiamin (vitamin B1), sebuah senyawa penting dalam metabolisme energi dan membuat thiamin tidak aktif. Defisiensi thiamin pada ternak dapat menyebabkan beberapa gejala antara lain, penurunan bobot badan dan lemas, hal ini disebabkan karena ternak tidak dapat menggunakan energi pakan secara penuh.


Kandungan Nutrisi Tepung Keong Mas
- protein kasar (PK) 46,2%,
- energi metabolis (ME) 1920 Kkal/Kg,
- kalsium (Ca) 2,9%, dan
- fosfor (P) 0,35% (BPTP Kaltim, 2001).



Sedangkan Kandungan nutrien yang terdapat dalam Tepung Keong Mas dari hasil analisis di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta tahun 2009 adalah


- Protein Kasar 14,44%,
- Kalsiun (Ca) 9,14% dan
- Fosfor (P) 2,53%.



1
Keong mas direndam dalam bak penampungan selama 2 hari untuk mengurangi kotoran dan lendir
2
Beri garam dan diaduk selama 15 menit sampai lendir banyak keluar.
3
Proses pemberian garam ini dapat dilakukan sebanyak 2 kali
4
Cuci sampai bersih dari lendir.
5
Rebus selama 20 menit dan tiriskan kemudian diangin-anginkan.
6
Memisahkan cangkang dari daging dengan alat pengungkit kemudian dicuci bersih.
7
Memotong tipis daging keong mas untuh selanjutnya dikeringkan dengan sinar matahari sampai keringatau bisa juga menggunakan oven dengan suhu dengan suhu 75-80oC selama 24 jam.
8
Pengeringan sudah cukup bila daging dapat dipatahkan dengan tangan.
9
Tumbuk daging keong sampai halus, ayak sampai diperoleh tepung keong mas.


Dari ketiga sumber diatas bahwa kandungan nutrientnya berbeda, yang sangat mencolok adalah kandungan protein kasarnya. Hal tersebut dimungkinkan karena perbedaan tempat mendapatkan keong masnya itu. Atau juga dapat dimungkinkan adanya kesalahan saat melakukan pengujian kandungan nutriennya.

Cara Membuat Tepung Keong Mas

Demikian cara membuat tepung keong mas yang telah sedikit saya post di artikel ini semoga bisa bisa bermanfaat.


Diolah dari berbagai sumber

Tips cara mudah menanam jeruk nipis dari pucuk daun dan ranting

Tips cara mudah menanam jeruk nipis dari pucuk daun dan ranting


khasiat jeruk nipis buat diet, khasiat jeruk nipis bagi ibu hamil, khasiat jeruk nipis buat kecantikan, khasiat jeruk nipis buat jerawat, khasiat jeruk nipis bagi lambung, khasiat jeruk nipis buat kulit wajah, khasiat jeruk nipis campur madu, khasiat jeruk nipis campur kecap, khasiat jeruk nipis, khasiat jeruk nipis campur jahe, manfaat jeruk nipis campur madu, manfaat jeruk nipis campur kecap, manfaat jeruk nipis.com, manfaat jeruk nipis campur madu untuk wajah, manfaat jeruk nipis campur putih telur, khasiat jeruk nipis campur madu untuk wajah, khasiat jeruk nipis dan madu, khasiat jeruk nipis dan kecap, khasiat jeruk nipis dan lemon, khasiat jeruk nipis dan jahe, khasiat jeruk nipis dan teh, khasiat jeruk nipis dicampur madu, khasiat jeruk nipis dan bawang, khasiat jeruk nipis di wajah
Apa kabar kawan kita ketemu lagi dalam postingan sederhana kali ini. Memang postingan saya ini  hanya sederhana saja dan bukanlah sebuah teori jitu atau ampuh, tetapi tak ada salahnya berbagi ilmu walau Cuma sedikit tetapi jika nanti bermanfaat itu lebih baik. Namun jika apa yang ingin saya tulis ini merupakan trik yang sudah basi saya mohon maaf dan mohon  kritik dan sarannya juga untuk blog ini agar nantinya saya bisa mebawa blog ini kepada hal yang lebih baik dari pada sekarang ini.

Cara menanam jeruk nipis sebenarnya sangat mudah sekali dilakukan bahkan buat orang yang tidak pengalaman pun ini akan bisa mudah mereka lakukan.

Menanam jeruk nipis selain dilakukan dengan menanam biji bisa juga dilakukan  dengan cara mencangko, ataupun stek ranting dan stek pucuk. Yang akan saya sampaikan pada tulisan ini adalah bagaimana caranya melakukan stek pucuk daun jeruk nipis. Perlu saya sampaikan sedikit mengenai arti stek itu sebenarnya apa. 

Banyak para petani yang belum paham istilah pembibitan tanaman. Mereka banyak yang salah penafsirannya. Kalau mereka membeli bibit yang disambung dari bibit asal biji dengan mata tunas itu dia menyebutnya “stek” atau ada sebagian menyebutnya “stekan” padahal arti yang sebenarnya itu bukan “stek” tetapi “okulasi” yang dinamakan stek itu adalah menanam sebuah pohon dengan cara memotong bagian tertentu kemudian mananamnya secara langsung pada media tanam.

Jika kita ingin melakukan stek batang maka yang kita potong adalah batangnya kemudia kita tanam pada media tanpa menunggu akar tumbuh lebih dahulu. Ini memang mirip dengan mencangkok. Bedanya jika mencangko kita memotong batang tanaman tetapi kita tumbuhkan dulu akarnya pada pohon induk baru setelah akar keluar batang tanaman kita potong lalu di tanam pada media tanam.

Kalau yang ingi kita stek adalah bagian pucuk daun tanaman maka ini disebut setek pucuk. Setelah kita mengerti apa sebenarnya yang dimaksud dengan stek maka marilah sekarang kita simak baik-baik uraian cara malakukan stek dpada pohon jeruk nipis ini.

=Langkah pertama yang kita lakukan adalah menyiapkan media tanam yang akan kita pakai untuk menanam pohon yang sudah dipotong. Lalukanpemotongan pucuk pohon jeruk. Usakan pisau dalam keadaan bersih serta tajam. Cara memotong pucuk atau ranting pohon yang baik adalah sekali iris langsung putus. Jangan di ulang ulang agar menghasilkan irisan ang halus. Ini akan berpengaruh pada hasil pembibitan. Karena potongan yang tidak baik mengakibatkan kulit ranting menjadi memar dan ini berpotensi menjadi jalan masukknya bakteri yang bisa mengancam keberhasilan pembibitan kita.

Setelah kita memotong pucuk atau ranting tanaman olesi bagian pangkal stek dengan getah bawang merah. Kita bisa melakukan nya dengan memarut atau menumbuk bawang merah agar keluar cairan bawangnya lalu oleskan pada bagia pangkal stek tepatnya di sekeliling bekas irisan pemotongan pucuk.

Siram media tanam sebelum kita melakukan penancapan. Siram secukupnya saja jangan sampai menggenang. Kemudian lubangi media tanam dengan jari atau benda lain. Kemudian masukkan bibit stek kedalam lubang yang telah kita buat tadi. Jangan menancapkan langsung bibit stek ke media tanam karena bisa menyebabkan pangkal stek pada bekas irisan akan mengalami kerusakan terutama pada kulit batang. Jika ini mengelupas akan memperbesar kegagalan bibit kita. Yang benar adalah kita buat lubang dulu lalu masukkan bibit stek kedalam lubang lalu timbun kembali.
Lakukan penyungkupanpada bibit stek dengan plastik bening agar sinar matahari bisa masuk dan daun bisa meakukan fotosintesis. Tetapi jangan ditaruh pada tempat yang terkena sinar matahari langsung. Karena bibit akan mati.

Setelah pada tahapan ini kita Cuma ngontrol aja tiap hari sabil mengamati perkembangan stek jeruk kira. Kalau saya pribadi membuat pot media stek menggunakan gelas air mineral kemudian lubangi bawahnya untuk membuang kelebihan siraman air. Tancapkan pucuk jeruk sampai kedasar pot. Ini dimaksudkan untuk mengetahui jika pohon sudah keluar akar biasanya akan tamak pada adasar pot bahkan ada juga yang keluar dari pot melalui lubang pembuangan air.

Setelah akar keluar cukup banyak latih untuk membuka sungkung secara bertahap. Jangan dibuka seluruhnya. Cukup dibuka sedikit saja sambil mengamati jika daun layu maka tutup lagi tetapi jika daun tidak menunjukkan layu biarin saja begitu sambil membuka lebih lebar lagi di hari ang lain. Hal ini harus kita lakukan secara bertahap karena tanaman tidak siap jika dibuka sekaligus. 
Tips Membuat Kecap Air Kelapa

Tips Membuat Kecap Air Kelapa





Air kelapa selain dapat diminum segar, juga dapat diolah sebagai bahan baku industri untuk menghasilkan berbagai produk minuman ringan seperti alkohol, sirup, asam cuka, nata de coco, kecap, dan lain-lain. Air kelapa mempunyai kandungan nutrisi yang cukup tinggi, sehingga dapat dibuat berbagai produk makanan karena mengandung gula 0,56% klorida 0,17%, protein 0,55% dan lemak 0,74%.

Beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan kecap air kelapa antara lain adalah peralatan seperti: panci, wajan, saringan, tampah, kompor, sendok/pengaduk kayu, baskom dan botol. Sedangkan bahan yang dipergunakan yaitu: air kelapa 10 liter, 1 kg kedelai, 4 kg gula merah, 25 g garam, 0,25 kg bawang putih, 175 g kemiri, 0,25 lengkuas, 10 lembar daun/5 batang sereh, 0,75 kluwak dan 0,05% natrium benzoat.




Yang perlu dilakukan dalam membuat kecap air kelapa adalah sebagai berikut: menyiapkan air kelapa kemudian dijernihkan dengan cara air kelapa diendapkan terlebih dahulu dengan baskom kapasitas 10 liter. Pisahkan air kelapa dari kotoran-kotoran yang mengendap lalu ambil /tuangkan air kelapa yang jernih di baskom lain perlahan-lahan. Kemudian masukkan air kelapa ke dalam wajan. Sementara itu tumbuk kemiri dan bawang putih sampai halus dan goreng dengan air kelapa, diaduk jangan sampai gosong dan atur api jangan terlalu besar supaya tidak gosong yang dapat mempengaruhi rasa kecap karena akan menjadi pahit.

Bersihkan kedelai dan cuci bersih dengan air mengalir hingga bersih dan kemudian rendam selama 12 jam. Setelah itu cuci bersih kedelai kemudian rebus selama 30 menit dengan tujuan agar kulit arinya mudah dikelupas, lalu kedelai dicuci dan ditiriskan. Setelah itu tebarkan di atas tampah yang bersih, beri Aspergilus flavus lebih dikenal dengan nama jamur kecap. Jamur ini berwarna hijau pupus dan agak sulit diperoleh di pasaran bebas, atau berilah Rhizipus Oryzae lebih dikenal dengan jamur tempe, jamur ini mudah sekali diperoleh. Kemudian tutuplah dengan tampah dan fermentasikan di tempat yang lembab selama 3 hari. Setelah timbul jamur, jemurlah pada terik matahari hingga kering.  




Buatlah larutan garam, untuk 1 liter air diberi garam 300 gram. Agar garam larut benar benar dan waktu pembuatan lebih cepat sebaiknya direbus dan dibiarkan sampai dingin. Rendamlah kedelai yang telah berjamur dalam larutan garam tersebut selama seminggu sampai seluruh kedelai terendam. Jemur pada terik matahari setiap hari dalam keadaan terendam. Setelah proses perendaman dalam air garam selesai, saringlah rendaman kedelai dengan saringan. Cairan hasil saringan ini yang disebut filtrate (calon kecap). Filtrat ini yang ditambahkan dalam pengolahan kecap air kelapa. Masaklah air kelapa yang sudah jernih sampai mendidih, tambahkan kemiri dan bawang putih yang sudah dilembutkan dan digoreng, tambahkan irisan lengkuas, daun salam, daun sereh, kluwak, filtrate, garam, dan gula. Aduklah terus menerus untuk mencegah terjadinya penggosongan dan pengerakan. Kecap air kelapa sudah bisa dianggap masak apabila cairan tersebut dituangkan, tetesannya tidak putus dan kadar gula mencapai antara 65 – 80%, warna cairan coklat tua kehitam-hitaman. Angkatlah dari perapian dan dinginkan serta saringlah dengan mempergunakan saringan. Berilah bahan pengawet yaitu Natrium Benzoat sebanyak 0,02% perliter kecap. Penambahan bahan pengawet dimaksudkan untuk mencegah terjadinya penjamuran atau perubahan rasa sebelum kecap dimanfaatkan. Hasil saringan ini merupakan kecap manis dengan kadar protein 3%, gula 46,71%, sukrosa 35,3% dan garam 8,66%. Komposisi ini memenuhi standar yang telah ditetapkan.


Agar kecap dapat dijual atau didistribusikan, maka diperlukan pembotolan dan pengepakan yang tepat. Botol yang akan digunakan harus disterilkan dahulu supaya tidak mengandung bakteri yang dapat merusak kecap selama penyimpanan. Untuk menutup botol dapat dilakukan dengan alat penutup yang disebut bottle panning. Selanjutnya dapat dipak dalam peti kayu untuk dipasarkan. Dari pengolahan air kelapa sebanyak 10 liter diperoleh kecap manis sebanyak 6 liter atau 10 botol ukuran 600 ml. Kecap ini dapat disimpan kurang lebih 6 bulan lamanya.
Selamat mencoba.


clip_image01
0

Referensi :
Anonimous. 1991. Budidaya dan Pengolahan Hasil Kedelai. Departemen Pertanian
Suwarno. 1985. Kecap Fermentasi dan Pengolahan Bahan. Penebar Swadaya Jakarta.





Perbanyakan pohon katu dengan stek daun

Perbanyakan pohon katu dengan stek daun

Setelah beberapa lama aku melakukan percobaan karena aku penasaran dengan cara alternatif budidaya pohon katu. Yang kelihatannya sangat mudah. Kemudian suatu saat aku ingin mencoba cara budidaya pohon katu yang saat ini belum lazim dilakukan oleh masyarakat. Biasanya katu ditanam dari stek batang maupun stek pucuk. Namun saya berpikir jika hanya mengandalkan cara tersebut maka hasil bibit yang didapat sangat terbatas. Dan belum mampu menyediakan bibit tanaman dalam jumlah besar.

Berdasarkan pengalaman para ahli dibidang tanaman yang sering melakukan penyediaan bibit tanaman dalam jumlah besar biasanya mereka menggunakan tehnik kultur jaringan. Namun sampai saat ini kultur jaringan masih dianggap sesuatu yang spesial. Artinya jarang orang yang mampu melakukannya karena dilakukan dengan cara yang bisa dibilang cukup rumit apabila itu dilakukan oleh para pecinta tanaman yang masih pemula. Karena biasanya kultur jaringan dilakukan dengan cara yang serba steril dan dilakukan di dalam laboraturium.




Bedasarkan gambaran tersebut kemudian saya berpikir. Baiklah saya akan meniru saja petunjuk alam yang diberikan oleh Allah. Swt melalui alam. Banyak kejadian alam yang bisa kita ambil manfaatnya. Misalnya ada tanaman liar yang tumbuh dengan subur diceleh – celah tembok yang retak. Kemudian ada juga tanaman yang tumbuh diatas genteng rumah yang atapnya tak terawat. Maksudnya atap rumah tersebut banyak sampah namun si pemiliknya gak pernah membersihkannya sehingga sampah membusuk dan jadi kompos.

Dari kejadian alam itulah kita bisa tau jika menanam tumbuhan itu tidak harus menggunakan media tanah. Namun walau hanya bermedia pecahan batu genteng, atau bekas reruntuhan bangunan pun tanaman akan tumbuh dengan baik dengan syarat makanan tanaman ini selalu terpenuhi.  Untuk itulah sebagai manusia yang diberikan akal oleh Allah, swt kita harus peka dalam membaca petunjuk dari Allah.swt.

Dari kejadian inilah mulai saat itu saya berpikir mengapa kita harus menanam tanaman hanya dengan stek batang/pucuk yang sering dilakukan oleh orang orang terdahulu kita yang hanya menjadi tradisi turun temurun. 

Saya kemudian berpikir bagaimana jika yang ditanam itu adalah daunnya. Karena jika berhasil maka kita bisa menyediakan bibit tananam dalam jumlah besar karena tak tergantung oleh jumlah batang tanaman yang sangat terbatas. Saya berpikir seperti ini mungkin orang yang belum tahu hasilnya akan berpikir jika otak saya sudah bergeser alias sinting hehehe…biarin deh.

Langkah awal yang saya lakukan adalah  mengambil tangkai daun yang sudah tua namun belum ada tanda menguning. Hal ini saya pilih karena daun tua tidak mudah layu dan sudah memiliki klorofil yang cukup untuk melakukan photosintesis. Hal ini penting untuk membatu proses pertumbuhannya.

Photo Calon bibit

Kemudian saya melalukan perendaman pangkal tangkai daun dengan air bersih. Ingat air harus bersih ditandai dengan warna yang jernih dan tidak mengeluarkan bau busuk. Kita kontrol tiap hari. Jika warna air berubah agak keruh jangan tunggu lama lama. Cepat ganti aja karena jika kelamaan gantinya nanti daun akan busuk berarti gagal percobaannya. Tetapi biasanya air bisa tahan lama tidak busuk asal jangan kebanyakan daun yang direndam dalam satu tempat. Nek bahasa jawane coro wong lendah kuwi  le ngekom ojo okeh okeh. Nek arep okeh yo wadae sing okeh. Ngono kui bos maksudku

Bibit direndam dalam air

Kalau sudah direndam tunggu aja beberapa hari kalau akar sudah ada yang  keluar baru kita tanam pada media padat. Ya kalau saya pribadi dan saya sarankan juga dipot aja dulu, jangan langsung ditanam dikebun. Biar akarnya kuat dan beradaptasi dulu. Tetapi kalau langsung dipindah ketanah pekarangan juga boleh tetapi jika cuaca panas harus disungkup dulu dengan kantong plastik atau botol akua yang dipotong ujungnya lalu ditutupkan posisi terbalik.  Nek bahasaku bibite dikurungi ben ora alom.


Bibit mulau berakar setelah direndam

Kita bisa juga menanam pohon katu ini tidak harus dipekarangan. Didalam pot oke juga kok. Karena perawatannya juga tidak suli asal media tempat pohon ini tumbuh harus memiliki nutrisi yang cukup untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Karena pohon katu hanya dimanfaatkan daunnya saja maka nutrisi yang paling banyak diperlukan adalah unsur Nitrogenya. Kita bisa menyiramnya dengan melarutkan urea sebanyak 1 sendok teh  kedalam 5 liter air. Lalu siramkan pada media tanaman. Cara ini bisa kita lakukan 2 minggu sekali. Atau kita lihat kondisi tanaman. Cara yang saya berikan ini bukan aturan pokok. Tergantung dari kesuburan medianya.

Photo pohon katu dalam pot

Selain cara yang saya tulis diatas jika kita tak memiliki ketelatenan dalam merawat tanaman kita bisa meakukan penamanan daun katu secara langsung. Namun keberhasilannya cukup rendah jika kita lakukan pada musim kemarau. Karena cuaca panas sehingga daun katu lebih cepat kering sebelum tumbuh akar. Caranya juga sangat mudah.

Ambil saja daun katu yang sudah tua seperti yang saya contohkan dalam foto halaman paling atas. Buang sebagian daunnya yang dekat dengan pangkal tangkai daun. Ini dimaksudkan untuk mengurangi penguapan daun agar daun tidak cepat kering dan akirnya mati.

Tancapkan tangkai daun yang telah kita pilih kedalam tanah. Cara menancapkannya jangan langsung menggunakan tangkai daunnya. Tepai lubangi tanahnya lebih dulu menggunakan lidi jika tanah sudah berlubang masikkan tangkai daun kedalam lubang tanah. Sebelum tanah digunakan untuk menanam gemburkan dulu medianya agar air siraman mudah meresap namun juga mudah mengalir (tidak becek). Penggemburan tanah berfungsi untuk memudahkan akar menerobos pada sela-sela tanah dan akar bisa mendapatkan pasokan oksigen yang ada didalam tanah. Oksigen ii sangat diperlukan oleh tumbuhan. 

Karena jika tumbuhan kekurangan oksigen maka penyerapan nutrisi yang dilakukan oleh akar menjadi tidak maksimal. Cara seperti ini saya sarankan dilakukan hanya pada waktu musim hujan. Biasanya keberhasilan lebih tinggi dibanding dengan musim kemarau karena daun lebih tahan lama tidak cepat kering. Dan panas matahari tidak terlalu terik.

Demikian sedikit bebagi mungkin sudah banyak yang lebih dulu tahu tentang teori ini. Namun jika ada yang belum tahu semoga ini bisa bermanfaat. Terimakasih atas waktunya mengunjungi blog kami. Dan saya minta saran sarannya yang membangun untuk blog ini. Karena saya masih belajar untuk menulis dan tidak ahli menyusun kalimat.

Wassalam……






Cara Pembuatan Pestisida Nabati Dari Bawang putih (Allium sativum L)

Cara Pembuatan Pestisida Nabati Dari Bawang putih (Allium sativum L)

    Pestisida nabati mempunyai beberapa keunggulan dan kelemahan. Keunggulan  pestisida nabati adalah:
    (1) murah dan mudah dibuat sendiri oleh petani.
    (2) relatif aman terhadap lingkungan.
    (3) tidak menyebabkan keracunan pada tanaman.
    (4) sulit menimbulkan kekebalan terhadap hama.
    (5) kompatibel digabung dengan cara pengendalian yang lain.
    (6) menghasilkan produk pertanian yang sehat karena bebas residu pestisida kimia.


    Sementara, kelemahannya adalah:
    (1) daya kerjanya relatif lambat.
    (2) tidak membunuh jasad sasaran secara langsung.
    (3) tidak tahan terhadap sinar matahari.
    (4) kurang praktis.
    (5) tidak tahan disimpan. 
    (6) kadang-kadang harus diaplikasikan / disemprotkan berulang-ulang.



    Pestisida nabati dapat diaplikasikan dengan menggunakan alat semprot (sprayer) gendong seperti pestisida kimia pada umumnya. Namun, apabila tidak dijumpai alat semprot, aplikasi pestisida nabati dapat dilakukan dengan bantuan kuas penyapu (pengecat) dinding atau merang yang diikat. Caranya, alat tersebut dicelupkan kedalam ember yang berisi larutan pestisida nabati, kemudian dikibas-kibaskan pada tanaman.

    Supaya penyemprotan pestisida nabati memberikan hasil yang baik, butiran semprot harus diarahkan ke bagian tanaman dimana jasad sasaran berada. Apabila sudah tersedia ambang kendali hama, penyemprotan pestisida nabati sebaiknya  berdasarkan ambang kendali. Untuk menentukan ambang kendali, perlu dilakukan pengamatan hama seteliti mungkin. Pengamatan yang tidak teliti dapat mengakibatkan hama sudah terlanjur besar pada pengamatan berikutnya dan akhirnya sulit dilakukan pengendalian.

    Cara kerja pestisida nabati sangat spesifik, yaitu:  
    (1) merusak perkembangan telur, larva dan pupa. 
    (2) menghambat pergantian kulit. 
    (3) mengganggu komunikasi serangga. 
    (4) menyebabkan serangga menolak makan. 
    (5) menghambat reproduksi serangga betina. 
    (6) mengurangi nafsu makan. 
    (7) memblokir kemampuan makan serangga. 
    (8) mengusir serangga. 
    (9) menghambat perkembangan patogen penyakit.


    Salah satu pestisida nabati yang bisa anda coba yaitu dengan membuat dari ektrak bawang putih. sedangkan bahan dan cara membuatnya adalah sebagai berikut.

    Ekstrak bawang putih

    1. Bahan dan Alat :
    2. 85 gram bawang putih
    3. 50 ml minyak sayur
    4. 10 ml deterjen/sabun
    5. 950 ml air
    6. Alat penyaring
    7. Botol


    Cara Pembuatan :
    Campurkan bawang putih dengan minyak sayur. Biarkan selama 24 jam. Tambahkan air dan sabun. Aduk hingga rata. Simpan dalam botol paling lama 3 hari.

    Cara Penggunaan :
    Campurkan larutan dengan air dengan perbandingan 1 : 19 atau 50 ml larutan dengan 950 ml air. Kocok sebelum digunakan. Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang OPT pada pagi hari

    OPT Sasaran :
    Ulat, hama pengisap, nematoda, bakteri, antraknos, embun tepung

    Ekstrak bawang putih cara 2

    Bahan dan Alat :

    1. 2 siung bawang putih
    2. Deterjen/sabun
    3. 4 cangkir air
    4. Alat penumbuk/blender
    5. Alat penyaring
    6. Botol

    Cara Pembuatan :
    Hancurkan bawang putih, rendam dalam air selama 24 jam. Tambahkan air dan sabun. Saring. Masukkan dalam botol

    Cara Penggunaan :
    Tambahkan larutan dengan air dengan perbandingan 1 : 9 air. Kocok sebelum digunakan. Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang ada pagi hari

    OPT Sasaran :
    Cendawan

    Ekstrak minyak bawang putih cara 3
    Bahan dan Alat :
    1. 100 gram bawang putih
    2. 2 sendok makan minyak sayur
    3. 10.5 liter air
    4. 10 ml deterjen/sabun Deterjen

    Cara Pembuatan :
    Hancurkan bawang putih. Rendam dalam minyak sayur selama 24 jam. Tambahkan ½ liter air dan deterjen. Aduk hingga rata. Saring

    Cara Penggunaan :
    Tambahkan 10 liter air kedalam larutan. Aduk hingga merata. Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang OPT pada pagi hari

    OPT Sasaran :
    Hama kubis, belalang dan kutudaun

    Minyak bawang putih
    Bahan dan Alat :

    1. 50 ml minyak bawang putih
    2. 950 ml air
    3. 1 ml deterjen/sabun

    Cara Pembuatan :
    Tambahkan sabun ke dalam minyak bawang putih. Aduk hingga rata. Tambahkan air. Aduk

    Cara Penggunaan :
    Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang pada pagi atau sore hari

    OPT Sasaran :
    Ulat buah tomat
    Ulat penggerek umbi kentang
    Wereng padi
    Nematoda
    Sumber: http://epetani.pertanian.go.id/