Panen dan Pasca Panen Benih Tanaman Kentang


Hallo sahabatku, INFO - BLOGGER CANGA'AN, Kita jumpa lagi Pada Artikel ini. Pada hari ini , saya telah siap membagikan artikel sederhana buat anda. Yang anda baca kali ini dengan judul Panen dan Pasca Panen Benih Tanaman Kentang, Kami berharap isi postingan Artikel Budaya, ini bisa bermanfaat buat kita semua.

Baca juga



A. Panen

Kualitas benih kentang ditentukan pada umur panen. Umur panen kentang bibit antara 100-110 HST, sedangkan untuk kentang konsumsi berumur sekitar 120 HST. Ciri-ciri panen yang sudah waktunya dapat dilihat dari kemungkinan kulit umbi tidak terkelupas bila terkena gesekan. Panen dilakukan saat cuaca cerah dan tidak turun hujan supaya umbi yang dihasilkan kering. Saat turun hujan biasanya panen dihentikan karena bila panen tetap diteruskan, umbi akan basah sehingga dapat menyebabkan umbi busuk dan penyimpanan di gudang sangat beresiko munculnya jamur dan sumber penyakit lainnya.]Umbi yang baru dipanen itu ditaruh dipermukaan tanah agar terjemur sinar matahari. Umbi yang sudah dipanen itu selanjutnya dikumpulkan dan dilakukan sortasi (pemilihan) awal sesuai kualitasnya. Masukkan umbi yang sudah dipilih kedalam keranjang/waring, kemudian dibawa ke tempat pengumpulan hasil panen kentang untuk penanganan lebih lanjut (pasca panen)


B. Kegiatan Pasca Panen Benih Kentang
Tahap pasca panen kentang yang perlu dilakukan supaya diperoleh umbi kentang yang bermutu baik pada dasarnya meliputi tahap pembersihan, sortasi dan grading, penyimpanan dan pengemasan. Ada pun tahap  pasca panen tersebut adalah sebagai berikut:

a. Tahap Pembersihan
Tahap Pembersihan merupakan proses menghilangkan kotoran yang menempel pada umbi. Tujuannya untuk menghilangkan kotoran yang masih menempel pada umbi supaya umbi terlihat bersih. Umbi kentang dibersihkan dari segala kotoran yang menempel pada umbi seperti tanah, sisa tanaman atau akar tanaman dipangkas, kemudian  dicuci  dengan air bersih. Cara mencucinya dapat dilakukan dengan cara memasukkan umbi kedalam bak air atau dilakukan pencucian dalam air yang mengalir. Umbi-umbi yang sudah dibersihkan tersebut ditaruh 
pada terpal atau bahan lain untuk dikeringanginkan. Dalam pengeringan umbi yang baru dicuci itu jangan dikeringkan langsung pada sinar matahari.

b. Tahap Sortasi dan Grading
Tahap Sortasi dan Grading merupakan  proses pemilihan dan pemisahan umbi berdasarkan kurang baik untuk memperoleh umbi yang seragam dalam ukuran dan kualitasnya. Caranya, dengan memilih  umbi yang sudah dibersihkan itu antara umbi yang baik dan umbi yang kurang baik berdasarkan: (1) Ada tidaknya cacat pada umbi, (2) Normal tidaknya bentuk dan ukuran umbi, dan (3) Ada tidaknya serangan hama atau penyakit pada umbi. Umbi yang sudah dipilih itu dipilah-pilah lagi berdasarkan kualitas dan ukuran (grading/pengklasifikasian).
Pengklasifikasian Bibit Kentang

Ukuran
Berat per umbi (gram)
SS
<10
S
10-30
M
31-60
L
61-120
XL
>120


c.  Tahap Penyimpanan

Dalam Tahap Penyimpanan, setelah umbi kentang dimasukkan kedalam wadah berupa kotak kayu/krat/keranjang/waring, kemudian wadah itu dimasukkan ke dalam ruang penyimpanan yang disusun secara rapi. Jika wadah berisi kentang itu disimpan dalam gudang, usahakan gudang penyimpanan mempunyai ventilasi udara yang cukup supaya sirkulasi udara lancar dan kelembabannya sekitar 65-75%dan gudang dalam keadaan bersih

d.  Tahap Pengemasan
Tahap Pengemasan bertujuan untuk melindungi hasil terhadap kerusakan, mengurangi kehilangan air, dan mempermudah pengangkutan dan perhitungan.Caranya, umbi yang sudah dipilih sesuai kualitasnya dikemas dalam wadah tertentu, misalnya dengan karung, jaring plastik/waring yang bersih dan tidak ada sisa bahan lainnya. Wadah berisi kentang itu ujungnya ditutup rapat-rapat, misalnya dijahit dengan jarum karung atau tali plastik.


Daftar Pustaka

·          Widodo, M., Makalah, Jakarta: Pusat Penyuluhan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.
·          Rachmat, M., 2006, Buku Tahunan Hortikultura Seri Tanaman Sayuran. Jakarta: Direktorat Budidaya Tanaman Sayuran danBiofarmaka, Direktorat Jenderal Hortikultura, Departemen Pertanian.
·          Sunarjono, H., 2004, Petunjuk Praktis Budidaya Kentang. Jakarta: PT. Agro Media Pustaka.
·          Rismawati, L dan Rahayu, M.S., Makalah Seminar Penanganan Pasca Panen Kentang (Solanum tuberosum L.) di Hikmah FarmPangalengan Bandung.



  Dikutip dari  SItus BBPP Lembang





Itulah tadi Artikel Panen dan Pasca Panen Benih Tanaman Kentang
telah saya bagikan buat anda di hari ini, Semoga artikel Panen dan Pasca Panen Benih Tanaman Kentang yang saya bagikan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat buat anda semua. Oke, sampai disini dulu yaaaah....Lain kali jumpa di postingan artikel berikutnya.

Oh ya , sebelum anda meninggalkan halaman ini mungkin beberapa artikel DIbawah ini juga menarik untuk anda baca:

Terimakasih anda telah membaca artikel Panen dan Pasca Panen Benih Tanaman Kentang. jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, saya akan sangat berterima kasih jika anda berkenan membagikan artikel ini ke media sosial dan Rekan atau keluarga dekat anda dengan alamat : https://wong-lendah.blogspot.com/2017/01/panen-dan-pasca-panen-benih-tanaman.html, atau klik pada Tombol Share di akhir artikel ini. Terima kasih.

SHARE THIS
Previous Post
Next Post