Bubuk cabai sebagai alternatif menutup kerugian harga cabai


Hallo sahabatku, INFO - BLOGGER CANGA'AN, Kita jumpa lagi Pada Artikel ini. Pada hari ini , saya telah siap membagikan artikel sederhana buat anda. Yang anda baca kali ini dengan judul Bubuk cabai sebagai alternatif menutup kerugian harga cabai, Kami berharap isi postingan Artikel Kuliner, Artikel pertanian, ini bisa bermanfaat buat kita semua.

Baca juga






Pada musim panen biasanya hasil melimpah dan banyak cabai yang dibuang gara gara harga jatuh apalagi jika kuwalitas cabai jelek. Akan semakin memperburuk keadaan. Petani jatuh mereka mengalami kerugian yang memprihatinkan. Pernah kejadian ada beberapa kasus yang terjadi yang dialami masyarakat salah satu desa di kulon progo, Mereka harus merelakan traktornya dijual untuk membayar utang nyademi menutup kerugian. Sebenarnya ada solusi yang bagus yang bisa dicoba untuk menutupi kerugian yang besar. Ya setidak tidaknya bisa meringankan beban kerugian yaitu salah satunya memproses cabe yang kualitasnya kurang baik dijadikan cabai bubuk kering yang dijual dalam kemasan. Dengan cara ini cabai yang jika disimpampan dalam keadaan basah mungkin hanya mampu bertahan beberapa hari saja. Selanjutnya akan menjadi busuk. Tetapi jika disimpan dalam keadaankering maka umur simpana cabai akan menjadi llebih lama apalagi jika disimpan dalam kemasan yang diseterilkan.
Cabe  giling  adalah  hasil  penggilingan  cabe  segar, yang dikerjakan  dengan  atau  tanpa  bahan pengawet.    Proses ini  Umumnya  cabe  giling  diberi  garam  sampai  konsentrasi  20  %, bahkan  ada  mencapai  30%.    Selain  garam,  sering  ditambahkan  asam  atau natrium benzoat sebagai pengawet.

Pada Saat ini biasanya cabe giling ini dipasarkan secara curah tanpa kemasan.   Cabe giling dapat dikemas dengan cara sederhana.   Cabe yang telah dikemas lebih hijienis dan umur simpannya lebih panjang.  Tetapi dengan brkembangnya teknologi informasi sampai saat ini Cabai kemasan sudah dipasarkan secara online. Tidak hanya menjangkau pasar local tetapi sudah bisa sampai manca Negara. Ini semua tergantung dari ketrampilan masing masing dalam melakukan promosi penjualannya.

Adapun proses pembuatan cabai bubuk adalah sebagai berikut.

BAHAN
1.      Buah cabe yang matang dan merah merata.
2.   Kalsium  metabisulfit  atau  Natrium  bisulfit. Bahan  ini  digunakan  untuk menginaktivasi enzim yang dapat menyebabkan reaksi pencoklatan.
3.     Garam.
4.   Asam  atau  natrium  benzoat. Semua  Bahan  ini  digunakan  sebagai  bahan pengawet agar bahan tidak mudah membusuk

PERALATAN
  1. Penggiling. Alat ini digunakan untuk menggiling cabe sampai halus. Alat penggiling yang biasanya digunakan adalah penggiling tipe cakram. Untuk usaha kecil, penggilingan cabe bisa dilakukan secara manual dengan menggunakan batu gilingan cabe yang biasa terdapat di rumahtangga. 
  2. Panci. Alat ini digunakan untuk blanching (merendam cabe di dalam larutan bisulfit panas). 
  3. Injektor pasta. Alat ini digunakan untuk memasukkan (menginjeksikan) pasta cabe giling ke dalam kantong plastik, atau botol kaca.
  4. Kantong plastik. Kantong plastik digunakan sebagai kemasan untuk mengemas cabe giling secara tidak aseptis. 
  5. Penutup botol. Penutup botol digunakan untuk memasangkan tutup botol dari kaleng ke mulut botol secara rapat. 
  6. Botol kaca bermulut lebar dengan penutup ulir. Botol kaca ini digunakan sebagai kemasan untuk mengemas cabe giling secara aseptis. 
  7. Wadah pemasak cabe giling. Wadah ini harus terbuat dari bahan tahankarat, bagian dalamnya licin dan mudah dibersihkan. 
  8. Kompor. Alat ini digunakan untuk memasak saos. 
  9. Tungku. Tungku hemat energi dapat dijadikan alternatif, tetapi tungku ini banyak menghasilkan jelaga dan panasnya lebih sulit diatur. 
  10. Timbangan. Alat ini digunakan untuk menakar berat bahan. Kapasitas timbangan disesuaikan dengan jumlah bahan yang diolah. 
  11. Retort. Alat ini digunakan untuk sterilisasi cabe di dalam kemasan botol. 
  12. Segel plastik. Segel plastik adalah kantong plastik yang kedua ujungnya terbuka yang dapat menempel secara rapat sekali pada mulut botol yang telah dipasang tutupnya. Plastik ini berfungsi sebagai segel. 

CARA PEMBUATAN
  1. Pembuangan tangkai dan pencucian. Cabe dibuang tangkainya. Bagian yang rusak dan busuk dibuang. Setelah itu cabe dicuci sampai bersih dan ditiriskan. 
  2. Blanching. Cabe di-blanching seperti blanching untuk pembuatan cabe kering. Pengolahan Cabe Giling Kemasan Plastik Penggilingan. 
  3. Cabe digiling sampai halus. Pada saat penggilingan ditambahkan asam atau natrium benzoat 1 gram, garam 100 gram dan asam sitrat 5 gram untuk setiap 1 kg cabe.
  4. Pemanasan. Cabe yang telah digiling dipanaskan di dalam wajan sambil iaduk-aduk sampai suhu mendekati 100 C selama 15 menit. Selama pemanasan, api diatur tidak terlalu besar untuk mencegah gosongnya bagian cabe yang bersentuhan dengan permukaan wajan. Cabe yang telah dipanaskan didinginkan sampai suhunya mencapai 60 C. 
  5. Pengemasan Dua buah kantong plastik polietilen tebal dijadikan satu sehingga berupa sebuah kantong rangkap dua. Label kemasan diselipkan di antara kedua rangkap kantong plastik tersebut. Cabe giling yang masih hangat dimasukkan ke dalam kantong plastik tersebut dengan bantuan injektor pasta. Setelah itu, kantong plastik ditutup dengan mengikatnya kuat-kuat memakai gelang karet. 
  6. Penyimpanan. Produk ini dapat disimpan selama 2 minggu pada suhu kamar dan lebih 1 bulan di dalam lemari pendingin.


Pengolahan cabe giling berpengawet di dalam kemasan botol

  1. Pengglingan. Cabe yang telah di-blanching digiling sampai halus. Pada saat penggilingan ditambahkan asam atau natrium benzoat 1 gram, garam dapur 100 gram, dan asam sitrat 5 gram untuk setiap 1 kg cabe.
  2. Pemanasan. Cabe yang telah digiling dipanaskan di dalam wajan sambil diaduk-aduk sampai suhu mendekati 100 C selama 15 menit. Selama pemanasan, api diatur tidak terlalu besar untuk mencegah gosongnya bagian cabe yang bersentuhan dengan permukaan wajan. Setelah itu, api dikecilkan sekedar untuk menjaga cabe tetap panas. 
  3.  Pengemasan. Botol kaca dicuci sampai bersih, kemudian direndam di dalam air yang mengandung kaporit 5~10 ppm (5 sampai 10 gram kaporit per 1 m air) selama 30 menit di dalam wadah tahan karat. Botol disusun di dalam air perendam tersebut didalam posisi terbalik. Setelah itu, wadah yang berisi rendaman botol direbus sampai mendidih. Setelah mendidih api dikecilkan sekedar untuk mempertahankan air perebus tetap panas. Kondisi ini dipertahankan selama pengemasan. Sementara itu, tutup botol direbus di dalam air mendidih lain. Selama pengemasan, tutup botol harus tetap berada pada air mendidih. Sebuah botol dikeluarkan dari air mendidih dalam keadaan terbalik dengan menggunakan penjepit. Dengan bantuan injektor pasta, cabe giling segera dimasukkan ke dalam botol. Botol diisi hanya sampai 1 cm di bawah mulut botol. Botol yang telah diisi cabe giling panas dibiarkan tetap terbuka selama 2 menit. Setelah itu, sebuah tutup botol yang sedang direbus segera diangkat dan dipasangkan pada mulut botol secara rapat dan kuat. Pekerjaan ini harus dilakukan secara cepat dan cermat.


Sterilisasi.
Botol yang sudah berisi cabe giling dan tertutup rapat direbus di dalam air  mendidih  selama  30  menit.    Proses  ini  akan  membunuh  banyak mikroba pembusuk yang dapat merusak bahan. Botol  dikeluarkan  dari  air  mendidih,  dan  disimpan  dalam  keadaan terbalik.   Jika  terjadi  rembesan  saus  melalui  tutup  botol,  tutup  harus dibuka  dan  dilakukan  kembali  penutupan  dengan  tutup  yang  baru. Setelah itu, botol ini harus disterilkan kembali. Penyegelan.   Segel  plastik  dipasangkan  pada  mulut  botol.   Mulut  botol yang  terpasang  segel  dicelupkan  pada  panas  (90   C)  beberapa  detik sehingga segel mengkerut dan menempel dengan rapat pada mulut botol.

Pemberian label
  1. Proses terakhir adalah penempelan label pada bagian luar botol. 
  2. Pengolahan Cabe Giling Tanpa Pengawet di dalam Kemasan Botol Penggilingan Cabe yang telah di-blanching digiling sampai halus tanpa penambahan garam, asam, maupun senyawa benzoat.Pemanasan. Cabe yang telah digiling dipanaskan di dalam wajan sambil diaduk-aduk sampai suhu mendekati 100 C selama 10 menit. Selama pemanasan, api diatur tidak terlalu besar untuk mencegah gosongnya bagian cabe yang bersentuhan dengan permukaan wajan. Setelah itu, api dikecilkan sekedar untuk menjaga cabe tetap panas. 


 Pengemasan.
Botol  yang  bersih,  direndam  di  dalam  air  yang  mengandung  kaporit 5~10 ppm (5 sampai 10 gram kaporit per 1 m   air) selama 30 menit di dalam  wadah  tahan  karat.    Botol  disusun  di  dalam  air  perendam tersebut   didalam   posisi   terbalik.     Setelah   itu,   wadah   yang   berisi rendaman  botol  direbus  sampai  mendidih.     Setelah  mendidih  api dikecilkan  sekedar  utnuk  mempertahankan  air  perebus  tetap  panas. Kondisi  ini  dipertahankan  selama  pengemasan.   Sementara  itu,  tutup botol  direbus  di  dalam  air  mendidih  lain.   Selama  pengemasn,  tutup botol harus tetap berada pada air mendidih. Sebuah  botol  dikeluarkan  dari  air  mendidih  dalam  keadaan  terbalik dengan menggunakan penjepit.   Dengan bantuan injektor pasta, cabe giling  panas  segera  dimasukkan  ke  dalam  botol.    Botol  diisi  hanya sampai 1 cm di bawah mulut botol.   Botol yang telah diisi cabe giling panas  dibiarkan  tetap  terbuka  selama  2  menit.    Setelah  itu,  sebuah tutup  botol  yang  sedang  direbus  segera  diangkat  dan  dipasangkan pada mulut botol secara kuat dan rapat pada mulut botol..

Sterilisasi.

Botol yang sudah berisi cabe giling dan tertutup rapat direbus dipanaskan di dalam retort selama 20~30 menit pada suhu 121 C. Prosess ini akan membunuh banyak mikroba pembusuk yang dapat merusak bahan.
Setelah itu, botol dikeluarkan dari dalam retort, dan disimpan dalam keadaan terbalik. Jika terjadi rembesan saus melalui tutup botol, tutup harus dibuka dan dilakukan kembali penutupan dengan tutup yang baru. Setelah itu, botol ini harus disterilkan kembali
      Penyegelan.   

Segel  plastik  dipasangkan  pada  mulut  botol.   Mulut  botol yang  terpasang  segel  dicelupkan  pada  panas  (90   C)  beberapa  detik sehingga segel mengkerut dan menempel dengan rapat pada mulut botol.

Pemberian label
Proses terakhir adalah penempelan label pada bagian luar botol.



KANDUNGAN GIZI CABAI BUBUK 

 

Informasi Giziper 1 sdm
Energi
100 kj
24 kkal
Lemak1,26 g
Lemak Jenuh0,221 g
Lemak tak Jenuh Ganda0,559 g
Lemak tak Jenuh Tunggal0,268 g
Kolesterol0 mg
Protein0,92 g
Karbohidrat4,1 g
Serat2,6 g
Gula0,54 g
Sodium76 mg
Kalium144 mg

Ringkasan Gizi:

Kal
24
Lemak
1,26g
Karb
4,1g
Prot
0,92g
Terdapat 24 kalori dalam Bubuk Cabai (1 sdm).
Rincian Kalori: 45% lemak, 42% karb, 13% prot.


1%
dari AKG*
(24 kal)
1% AKG
Rincian Kalori:
 
Karbohidrat (42%)
 
Lemak (45%)
 
Protein (13%)





Bagi anda yang menginginkan produk ini anda bisa menghubungi nomer 

Telp 0274.774957, 085100616764









Referensi:
http://www.fatsecret.co.id/kalori-gizi/umum/bubuk-cabai
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id



Itulah tadi Artikel Bubuk cabai sebagai alternatif menutup kerugian harga cabai
telah saya bagikan buat anda di hari ini, Semoga artikel Bubuk cabai sebagai alternatif menutup kerugian harga cabai yang saya bagikan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat buat anda semua. Oke, sampai disini dulu yaaaah....Lain kali jumpa di postingan artikel berikutnya.

Oh ya , sebelum anda meninggalkan halaman ini mungkin beberapa artikel DIbawah ini juga menarik untuk anda baca:

Terimakasih anda telah membaca artikel Bubuk cabai sebagai alternatif menutup kerugian harga cabai. jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, saya akan sangat berterima kasih jika anda berkenan membagikan artikel ini ke media sosial dan Rekan atau keluarga dekat anda dengan alamat : https://wong-lendah.blogspot.com/2015/09/bubuk-cabai-sebagai-alternatif-menutup.html, atau klik pada Tombol Share di akhir artikel ini. Terima kasih.

SHARE THIS
Previous Post
Next Post