Hallo sahabatku, INFO - BLOGGER CANGA'AN, Kita jumpa lagi Pada Artikel ini. Pada hari ini , saya telah siap membagikan artikel sederhana buat anda. Yang anda baca kali ini dengan judul Cara menanam ketela pohon dan mengenal Racun Pada Daun Ketela Pohon, Kami berharap isi postingan Artikel pertanian, ini bisa bermanfaat buat kita semua.
gambar: https://sehatkuatalami.files.wordpress.com/2011/05/ketela.jpeg |
Ketela pohon atau sering disebut
singkong atau ubi kayu merupakan bahan pangan dengan kandungan karbohidrat ang
cukup tinggi. Tak hanya kandungan karbohidrat saja yang ada pada tumbuhan ini.
Tenyata daun singkong juga mengandung berbagai macam vitamin yang bermanfaat
untuk kesehatan tubuh kita.
Singkong merupakan tanaman tropis dan subtropis yang dapat ditanam sepanjang tahun di negeri ini. Singkong sangat populer namun sering dipandang sebelah mata. Padahal singkong banyak mengandung vitamin dan gizi yang bermanfaat bagi tubuh kita. Dengan pengolahan yang tepat kita bisa mendapatkan bahan makanan yang murah namun bergizi tinggi. Kandungan gizi singkong mentah diantaranya: protein, lemak, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5, vitamin B6, vitamin B9, vitamin C, vitamin E, vitamin A, vitamin K, gula alami, dan karbohidrat. Sementara daun singkong mengandung vitamin A, B1 dan C, kalsium, kalori, fosfor, protein, lemak, hidrat arang, dan zat besi.
Tingginya kandungan protein dalam
daun ketela pohon, sudah banyak kita ketahui dari dulu. Sehingga berbagai menu
makanan yang dikonsumsi oleh berbagai tingkat status sosial di negeri tercinta
ini, banyak menggunakan daun ini. Secara umum, dalam berat yang sama dengan
berat telur, berat protein (nabati) yang dikandung daun ketela lebih kurang
sama dengan yang dikandung telur.
Sebuah penelitian yang dilakukan
oleh Dr. Mpoko Bokanga dari Bagian
Biokimia, International Institute of Tropical Agriculture (IITA), suatu badan
PBB yang menangani penelitian pertanian di wilayah tropika, mendapatkan bahwa
dari lebih kurang 150 jenis ketela pohon yang diteliti, jenis-jenis ketela yang
kandungan protein dalam daunnya tergolong paling rendah, pun masih mengandung
lebih dari 60% macam asam amino esensial. Penelitian ini menunjukkan bahwa
disamping memiliki kandungan protein yang tinggi, mutu protein yang
dikandungnya pun tinggi. Karena sifat biokimianya ini, FAO dengan bantuan World
Bank, mengangkat tanaman ini sebagai program utama untuk mengatasi masalah
malnutrisi 200 juta rakyat di wilayah sub sahara.
Jenis racun yang selalu ada dalam
daun semua jenis ketela adalah linamarin. Menurut penelitianyang dilakukan
oleh Dr. Bokanga, beliau mengatakan
bahwa kandungan racun ini paling banyak terdapat di bagian kulit ketela, kemudian
di kulit batang, dan terakhir di daun. Untungnya, baik kulit ketela dan batang
belum ‘lumrah’ dikonsumsi masyarakat kita. Dalam tubuh, racun ini akan mengikat
lemak, baik yang ada dalam darah meupun dalam daging. Sehingga, pada dosis
rendah, tubuh akan terasa lemas dan pening. Tetapi dalam dosis tinggi penderita
bahkan bisa mengalami pingsan.
Racun singkong ini sangat mudah
bereaksi pada lemak . dan akan lebih cepat lagi bereaksi apabila terjadi
peningkatan suhu reaksi. Hasil reaksi linamarin dengan lemak ini akan
menghasilkan protein dengan hidrogen-sianida yang telah dikenal sebagai racun
utama ketela pohon. Untungnya hidrogen sianida ini mudah menguap.
Dengan sifat-sifat biokimia ini,
maka cara paling aman memasak daun ketela pohon adalah mereaksikan linamarin
menjadi hidrogen sianida dan menguapkannya sebelum dikonsumsi. Caranya,
remas-remas atau potong-potong daun ketela sebelum dimasak, biarkan selama 5 -
10 menit agar agak layu, lalu direbus dan tambahkan minyak kelapa, bawang
putih, ikan, daging, atau telur seberat satu per dua puluh sampai satu per tiga
puluh berat daun ketela yang dimasak.
Menurut Dr. Bokanga, dengan cara
ini maka akan diperoleh keuntungan ganda: pertama, memperoleh daun ketela yang
bebas racun linamarin, dan kedua kandungan protein daun ketela yang dikonsumsi
lebih tinggi.
Nah setelah kita membaca uraian
diatas tentunya kita sudah mengetahui seberapa besar manfaat dan kerugiannya.
Ternyata setelah kita mengolahnya dengan benar maka manfaat lah yang paling
banyak kita dapatkan dalam bagian demi bagian pada tanaman sgkong ini.
Pada artikel ini saya akan
menguraikan cara menanam singkong untuk sayur, yang memang tujuan utama adalah
untuk di manfaatkan daunnya, bukan ubinya. Saya memang sengaja mendahulukan
topic ini karena saa anggap penikmat singkong lebih banyak pada konsumsi
daunnya dibandingkan ubinya. Alasan lain adalah jika kita menanam singkong
untuk tujuan dipanen ubinya maka kita perlu waktu lama untuk bisa menikmati
hasilnya. Tetapi jika kita menanam untuk
di nikmati daunnya maka kita hanya perlu menunggu beberapa minggu saja untuk
bisa memetik hasinya.
Alasan ketiga saya mengangkat
topic ini karena menanam singkong untuk tujuan dipanen daunnya lebih mudah
perawatannya. Cukup menyiram saja jika kondisi tanah kering dan menambahkan
pupuk jika kondisi tanaman kurang subur. Yang penting kandungan nitrogenya
cukup tanaman sudah kelihatan subur ( dengan mengabaikan ubinya). Menanam
singkong untuk tujuan dipanen daunnya juga sangat mudah mendapatkan bibitnya.
Kita cukup menacapkan batang singkong dibagian mana saja tak perlu memilih yang
muda atau yang yua. Yang penting batang masih hidup. Bahkan jika anda kesultan
mencari bibit singkong untuk sayur anda dapat membeli daun singkong dipasar.
Biasanya sampai dirumah ketika mau disayur pasti bagian batang pucuk tanaman
ini akan dibuang( tidak dimasak) nah sebenarnya ini bisa dijadikan bibit lo
dengan catatan ini adalah bibit darurat atau menimbang jika dibuang rasanya kok
sayang karena pucuk batang singkong ini dapat ditanam kembali.
Dulu saya sering melakukan cara
ini sewaktu tanaman singkong saya jumlahnya masih sedikit. Jika ibu saya
membawa daun singkong dari pasar tangkainya saya minta setelah daunnya di
potong untuk di sayur. Caranya pun sangat mudah kita angin-anginkan dulu batang
pucuk singkong ini. Sampai getahnya kering. Setelah itu baru kita tanam pad
media tanah yang basah tetapi tidak menggenang. Karena jika menggenang akan
mengakibatka pembusukan pada bibit singkong ini.
Selain cara ini saya juga sering
menggunakan cara perendaman sebagian pada pangkal pucuk singkong. Caranya kita
memasukkan pangkal batang singkong ini pada air bersih dalam wadah dan air yang
bersih pula. Lebih baik lagi kalau tiap hari kita ganti airnya. Tetapi jika
anda malas mengganti ataupun tak punya waktu banyak untuk sekedar mengganti air
endaman anda juga bisa melihat kondisi airnya. Air yang masih bagus ditandai
dengan warna air yang jernih dan tidak mengeluarkan bau busuk. Kalai ini yang
terjadi anda boleh menunda penggantian air.
Setelah beberapa hari pucuk ini
direndam maka anda akan melihat pangkal tanaman ini akan mengeluarkan bintik
bintik putih. Ini berarti tanaman ini boleh di pindah kemedia pot sementara.
Bintik bintik inilah yang nantinya akan berubah menjadi ujung akar tanaman
singkong ini. Tetapi anda tak perlu menunggu sampai akar keluar penuh. Tetapi
jika anda kurang puas tak ada salahnya anda menunggu sampai akar menjadi lebih
lebat lagi. Nah setelah anda menanam
pada media lainya anda tinggal menunggu tanaman ini keluar kuncup daunnya.
Sebagai tambahan pucuk batang
singkong yang anda tanam tak harus berdaun. Walaupun seluruh daunnya di masak
tetap akan hidup jika di tanam kembali. Kepada para
pakar ilmu pertanian saya mohon maaf jika teori ini menyimpang dari apa
yang telah anda dapatkan dari meja belajar. Ini saya tulis berdasarkan
pengalaman saya dan berhasil. Saya berharap cara ini lebih mudah diterima oleh
ibu ibu rumah tangga karena tidaka menggunakan cara-cara yang begitu rumit dari
cara penyiapan bibit hingga perawatan dan pemupukan.
Dibawah ini adalah rangkuman langah demi langkah cara sederhana menanam daun
singkong dari sampah dapur daun
singkong.
1.
Ambil pucuk daun singkong
yang sudah tak berdaun ( daun sudah dimasak sehingga tinggal sampah bekas
pucuk singkong)
2.
Kumpulkan bekas pucuk
singkong ini. Diamkan satu hari, setelah getah mengering bisa langsung
ditanam di tanah , atau direndam pangkal pucuk ini untuk memancing akar.
3.
Setelah ditanam tunggu
sampai pucuk tunas mulai tumbuh.
4.
Jika telah tumbuh
tugas anda adalah mengawasi hingga
tanaman sudah agak tinggi kira kira tumbuh tunas 5 higga 10 cm, dan sirami
jika tanah mongering.
5.
Selesai , dan tinggal
tunggu hasilnya.
|
Tidak
sulit kan. Jika anda berniat memberikan pupuk pada tanaman muda anda bisa
melarutkan pupuk urea 1 sedok teh
kedalam 5 liter air untuk menyiraminya.
Sumber :
1. Seri Iptek Pangan Volume 1: Teknologi, Produk, Nutrisi &
Kemanan Pangan, Jurusan Teknologi Pangan - Unika Soegijapranata, Semarang
Editor : Budi Widianarko, A. Rika Pratiwi, Ch. Retnaningsih
2. Pengalaman peribadi.
3. http://1health.id/id/article/category/diet-dan-nutrisi/makanan-lokal-sarat-vitamin-b.html
Itulah tadi Artikel Cara menanam ketela pohon dan mengenal Racun Pada Daun Ketela Pohon
telah saya bagikan buat anda di hari ini, Semoga artikel Cara menanam ketela pohon dan mengenal Racun Pada Daun Ketela Pohon yang saya bagikan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat buat anda semua. Oke, sampai disini dulu yaaaah....Lain kali jumpa di postingan artikel berikutnya.
Oh ya , sebelum anda meninggalkan halaman ini mungkin beberapa artikel DIbawah ini juga menarik untuk anda baca: