sulitnya berkomunikasi dengan remaja, mengapa demikian?


Hallo sahabatku, INFO - BLOGGER CANGA'AN, Kita jumpa lagi Pada Artikel ini. Pada hari ini , saya telah siap membagikan artikel sederhana buat anda. Yang anda baca kali ini dengan judul sulitnya berkomunikasi dengan remaja, mengapa demikian?, Kami berharap isi postingan Artikel Pendidikan, ini bisa bermanfaat buat kita semua.

Baca juga


sumber gambar : http://cur.lv/zxn7e
            
Disaat  usia anak menginjak masa remaja mungkin anda sering dibuat kebingungan oleh ulang buah hati anda. Kepribadian yang sering labil dan tak terduga membuat anda sering bingung dengan kondisi sepeti ini. Namun sebenarnya hal seperti ini memang bukanlah hal yang aneh karena memang pada usia sekitar 12 tahunan ini anak anak mulai menginjak masa masa dimana anak tersebut sudah mulai masa transisi dari anak anak ke masa remaja .

Untuk mengatasi masalah ini tentunya sebuah komunikasi yang baik antara anak dengan orang tua sangat diperlukan.  Usia anak  memang dalam usia perkembangan kepribadian  Saat fluktuatif . selain itu hormonal juga berperan dalam pengendalian perasaan (mood).

Masa  pubertas seperti  ini terkadang sering membuat yang mengalaminya menjadi sedikit berbeda. Hal ini karena dia sendiri sedang berusaha  melakukan adaptasi pada perubahan dirinya sendiri. Kemampuan seseorang dalam  beradaptasi  belum tentu selalu baik, tetapi bisa juga  kurang baik.



fase ini adaah fase yang disebut oleh Erik Erickson sebagai fase Identitas versus Kebingungan Peran. Anak pada fase ini bertanya "Siapakah saya?". Anak akan berusaha untuk mulai beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan terkadang banyak yang meniru  figur dari orang – orang yang dia kagumi atau dengan kata lain dia berusaha meniru orang yang di idolakan, salah atu contoh orang yang dia idolakan bisa saja adalah kita sendiri sebagai orang tua.

Untuk inilah alangkah baiknya kita sebagai orang tua harus bersikap baik dan selalu memperhatikan anak kita agar si anak akan mengidolakan kita sebagai orang tuanya. Kalau sudah demikian ini maka kita akan lebih mudah mengontrol dia karena tingkah lakunya akan berusaha menyamai tingkah laku kita..

Pada usia seperti ini hal yang perlu anda lakukan adalah berusaha untuk selalu mengerti tentang perasaan anak agar komunikasi bisa selalu terhubung dengan baik. Kita harus selalu terbuka tanpa ada kesan menekan pada anak. Biar kan dia mencari jati dirinya sendiri dan tentunya kita harus tetap pegang kendali. Kita gunakan cara tarik ulur sajai. Artinya kita tidak mengekang apa yang dia mau tetapi kita tetap harus mengawasi dan memberikan peringatan jika dia keluar dari jalur norma yang dianut di negara kita. Baik itu norma agama maupun norma kesusilaan dan sopan santun.

Saya sering mendengar kata – kata yang dilontarkan oleh anak anak muda sekarang ini. Katanya “aku gak mau kalau diatur atur seperti anak kecil, aku sudah besar bukan anak tk lagi”  itu adalah perasaan mereka. Tetapi kenyataannya hal ini adalah belum sepenuhna matang jiwanya.
sumber gbr: http://cur.lv/zxn9i

Dalam hal -  hal sulit maka dia baru akan sadar bahwa sebenarnya dia belum cukup umur. Banyak masalah yang dihadapi namun dia sulit memecahkan sendiri akirnya banyak hal buruk dilakukan sebagai pelarian perasaannya. Tak jarang pula mereka bahkan lari ke obat obatan dan minuman keras.



Disinilah tugas kita sebagai orang tua agar panda pandai untuk menjaga komunikasi agar selalu terjaga dengan baik dengan si anak. Terlalu banyak ngatur dan menekan anak akan membuat anak menjadi malas berkomunikasi dengan kita. Bahkan dia lebih nyaman curhat dengan kawan-kawannya dari pada dengan orang tuanya sendiri.

Ini berbahaya jika teman yang diajak curnat ternyata memiliki mental penjahat. Dan ini berpotensi membuat anak kita ikut terpengaruh saran – saran temannya yang tidak baik tersebut.

Sering saya mendengar perkataan para orang tua dia bilang kalau anaknya tidak mungkin berbuat begitu. Dia mengklaim bahwa dirinya lebih tahu dari pada orang lain. Karena dia sebagai orang tuanya.

Mohon jangan terlalu percaya diri dengan keyakinan anda. Karena apa ang anda lihat dirumah bisa saja berbeda di tempat lain yang jauh dari jangkauan pegawasan keluarga. Memang dari rumah dia berlagak seperti seorang yang penurut namun diluar sana setelah bergabung degan teman – temannya bisa melakukan apa saja yang dia mau tanpa diawasi keluarganya. Dan masih banyak contoh lagi silakan anda cari sendiri.

Coba lihat kalau kita sedang jalan jalan ke terminal atau tempat tempat mangkal anak muda. Kebanyakan sikap mereka sudah jauh melenceng dari pakaian yang dia kenakan. Disinilah tugas berat kita sebagai orang tua dan ini saya akui sangat sulit memantau jika dilakukan diluar jangkauan pengawasan kita. Yang pasti kita harus selalu menjalin komunikasi yang baik dan selalu berdoa berserah diri kepada tuhan yang maha esa karena kita termasuk saya sendiri merasa belum bisa maksimal mendidik anak.

Namun jika kita melihat adanya fluktuatif mood yang tidak stabil dan sampai mengganggu kehidupan anak maka ada baiknya berkonsultasi ke psikolog atau psikiater anak dan remaja.

Sampai disini yang bisa saya tulis untuk artikel saya semoga artikel ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

Amiiin……





Itulah tadi Artikel sulitnya berkomunikasi dengan remaja, mengapa demikian?
telah saya bagikan buat anda di hari ini, Semoga artikel sulitnya berkomunikasi dengan remaja, mengapa demikian? yang saya bagikan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat buat anda semua. Oke, sampai disini dulu yaaaah....Lain kali jumpa di postingan artikel berikutnya.

Oh ya , sebelum anda meninggalkan halaman ini mungkin beberapa artikel DIbawah ini juga menarik untuk anda baca:

Terimakasih anda telah membaca artikel sulitnya berkomunikasi dengan remaja, mengapa demikian?. jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, saya akan sangat berterima kasih jika anda berkenan membagikan artikel ini ke media sosial dan Rekan atau keluarga dekat anda dengan alamat : https://wong-lendah.blogspot.com/2016/06/sulitnya-berkomunikasi-dengan-remaja.html, atau klik pada Tombol Share di akhir artikel ini. Terima kasih.

SHARE THIS
Previous Post
Next Post